Perbatasan Memanas: Pakistan-Taliban Batal Damai, Konflik Militer Mengintai
- aa.com.tr
Gadget – Perundingan damai antara Pakistan dan pemerintahan Taliban di Afghanistan berakhir tanpa hasil pada Rabu, 29 Oktober 2025, setelah empat hari negosiasi intensif di Istanbul, Turkiye. Kegagalan ini bukan hanya sekadar kebuntuan diplomatik—melainkan lonceng peringatan bagi kemungkinan eskalasi militer baru di salah satu perbatasan paling sensitif di Asia Selatan.
Pemerintah Pakistan, melalui Menteri Informasi Attaullah Tarar, menyatakan bahwa delegasi Afghanistan tidak memberikan jaminan konkret, justru “terjebak dalam saling menyalahkan dan mengalihkan isu utama.” Sementara itu, Taliban belum memberikan tanggapan resmi, meski juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Abdul Mateen Qani menegaskan: “Setiap serangan akan dijawab dengan balasan.”
Dengan gencatan senjata 48 jam yang telah berakhir dan perbatasan darat ditutup selama lebih dari dua pekan, dunia kini waspada: apakah konflik bersenjata skala penuh antara Pakistan dan Taliban tak terhindarkan?
Artikel ini mengupas penyebab kegagalan perundingan, akar ketegangan historis, peran kelompok TTP, serta risiko eskalasi yang bisa mengguncang stabilitas regional.
Kronologi Kegagalan Perundingan Damai di Istanbul
Perundingan damai antara Pakistan dan Taliban Afghanistan digelar di Istanbul sejak Sabtu (25/10/2025), difasilitasi oleh Qatar dan Turkiye—dua aktor regional yang selama ini memainkan peran kunci dalam diplomasi Taliban.
Tujuan utamanya jelas: menghentikan kekerasan di perbatasan Durand Line, garis pemisah sepanjang 2.600 kilometer yang secara historis menjadi sumber sengketa sejak abad ke-19.
Namun, menurut Tarar, perundingan justru berjalan buntu. “Pakistan datang dengan niat tulus untuk perdamaian,” tulisnya di platform X. “Tapi pihak Afghanistan tidak menunjukkan komitmen nyata. Mereka menghindari isu inti: dukungan terhadap teroris anti-Pakistan.”
Isu inti yang dimaksud adalah keberadaan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP)—kelompok militan yang sejak 2007 melakukan serangan mematikan di wilayah Pakistan. Islamabad menuduh Taliban Kabul secara diam-diam memberikan perlindungan, fasilitas pelatihan, dan jalur logistik kepada TTP di wilayah Afghanistan.
Taliban membantah tuduhan itu. Namun, serangkaian serangan bom bunuh diri dan penembakan di Pakistan barat dalam beberapa bulan terakhir—termasuk ledakan di Karachi dan Peshawar—semakin memperkuat kecurigaan Islamabad.