Mengenal Kartu VAR yang Bisa Ubah Jalannya Laga Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia 2025

Timnas Indonesia U-17
Sumber :
  • Kitagaruda

Timnas Indonesia U-17 bersiap menghadapi tantangan besar di ajang Piala Dunia U-17 2025 yang akan berlangsung di Qatar pada 3–27 November mendatang. Tak hanya bersaing dengan tim-tim tangguh seperti Brasil, Zambia, dan Honduras di Grup H, skuad Garuda Muda juga akan beradaptasi dengan sistem baru yang diperkenalkan oleh FIFA: Kartu VAR.

Media Italia Soroti Penampilan Jay Idzes: Kurang Solid di Lini Belakang

Sistem ini diyakini bisa menjadi faktor penentu dalam pertandingan, karena memberi peluang bagi tim untuk meninjau ulang keputusan wasit yang dianggap merugikan. Menariknya, Kartu VAR bukan hanya sekadar pengembangan dari sistem Video Assistant Referee (VAR), tetapi menghadirkan mekanisme baru yang melibatkan pelatih secara langsung dalam proses pengambilan keputusan.

Inovasi Baru: Dari VAR ke Kartu VAR

Terbongkar! Tiga Penyebab Indonesia U-17 Tumbang dari Zambia di Piala Dunia U-17 2025

Selama beberapa tahun terakhir, FIFA terus berupaya meningkatkan keadilan di lapangan melalui teknologi. Setelah sukses menerapkan VAR di berbagai turnamen besar, kini hadir inovasi baru bernama Football Video Support (FVS) atau yang dikenal dengan istilah Kartu VAR.

Meskipun prinsipnya mirip dengan VAR, penerapan FVS sedikit berbeda. Dalam sistem ini, pelatih memiliki hak untuk meminta peninjauan ulang keputusan wasit. Caranya cukup sederhana: pelatih memberi isyarat dengan gerakan tangan memutar jari dikenal sebagai finger swirl untuk mengajukan penggunaan Kartu VAR.

Klasemen Peringkat 3 Terbaik Piala Dunia U-17 2025: Indonesia Tempati Posisi 6

Setelah permintaan dilakukan, wasit akan meninjau ulang keputusan tersebut melalui Referee Review Area (RRA) yang terletak di pinggir lapangan. Dari situ, wasit bisa memutuskan apakah keputusan awal akan diubah atau tetap berlaku.

Batas Penggunaan Kartu VAR

Setiap tim diberikan dua kesempatan untuk menggunakan Kartu VAR dalam satu pertandingan. Namun, ada aturan khusus yang harus diperhatikan. Jika setelah dilakukan peninjauan ulang keputusan wasit diubah, maka kesempatan Kartu VAR tetap utuh. Sebaliknya, jika hasil tinjauan tidak mengubah keputusan, maka jumlah kesempatan akan berkurang satu.

Dengan sistem ini, pelatih dituntut cermat dalam menentukan momen yang tepat untuk menggunakan Kartu VAR. Keputusan yang terburu-buru bisa berakibat fatal karena kesempatan tersebut sangat berharga dan terbatas.

Empat Situasi di Mana Kartu VAR Bisa Diterapkan

Kartu VAR tidak bisa digunakan sembarangan. Ada empat situasi utama di mana sistem ini dapat diajukan oleh pelatih:

  1. Gol atau tidak gol – Untuk memastikan keabsahan gol yang terjadi.

  2. Penalti atau tidak penalti – Ketika pelatih menilai terjadi pelanggaran di area terlarang.

  3. Kartu merah langsung – Untuk meninjau apakah pelanggaran berat memang layak mendapat hukuman kartu merah.

  4. Kesalahan identifikasi pemain – Bila wasit salah memberikan hukuman kepada pemain yang tidak melakukan pelanggaran.

Empat aspek tersebut merupakan keputusan krusial dalam sepak bola, sehingga penerapan Kartu VAR diharapkan mampu meningkatkan akurasi dan keadilan di lapangan.

Peluang Timnas Indonesia U-17 Memanfaatkan Kartu VAR

Bagi Timnas Indonesia U-17, sistem baru ini bisa menjadi senjata tambahan dalam menghadapi lawan-lawan kuat. Dengan pengalaman yang masih terbatas di panggung dunia, keberadaan Kartu VAR memberi peluang bagi pelatih untuk menekan potensi keputusan wasit yang keliru.

Dalam turnamen yang ketat seperti Piala Dunia U-17, satu keputusan bisa mengubah arah pertandingan. Oleh karena itu, pemanfaatan Kartu VAR secara tepat bisa menjadi pembeda antara kemenangan dan kekalahan.

Laga perdana Garuda Muda akan berlangsung melawan Zambia pada Selasa (4/11/2024) pukul 22.45 WIB. Laga ini akan menjadi ujian perdana bagi Timnas dalam menerapkan strategi termasuk penggunaan Kartu VAR secara efektif.


Langkah FIFA Menuju Sepak Bola yang Lebih Adil

Penerapan Kartu VAR menandai langkah besar FIFA dalam mengembangkan sepak bola modern yang semakin transparan dan adil. Melalui sistem ini, setiap tim memiliki hak yang sama untuk meninjau ulang keputusan penting di lapangan.

Selain itu, FIFA berharap sistem ini mampu menekan kontroversi yang kerap muncul akibat keputusan wasit. Di sisi lain, aturan baru ini juga menuntut pelatih dan pemain untuk lebih memahami taktik serta momen yang tepat dalam mengambil keputusan strategis.

Respons Dunia Sepak Bola

Banyak pihak menyambut positif kehadiran Kartu VAR. Sejumlah pelatih menilai sistem ini memberi rasa keadilan lebih besar dan meningkatkan rasa percaya diri tim. Namun, tak sedikit juga yang mengingatkan bahwa penggunaan sistem ini harus diatur ketat agar tidak mengganggu jalannya pertandingan.

Beberapa analis sepak bola memprediksi bahwa ke depannya, sistem Kartu VAR bisa menjadi standar di turnamen besar lainnya jika uji coba di Piala Dunia U-17 2025 berjalan sukses.

Harapan untuk Garuda Muda

Penerapan Kartu VAR bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal kesiapan taktis dan mental. Timnas Indonesia U-17 diharapkan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap sistem ini dan memanfaatkannya secara maksimal.

Pelatih dan pemain harus bekerja sama dalam menentukan kapan Kartu VAR digunakan. Sebab, kesalahan kecil bisa berakibat pada hilangnya kesempatan penting di momen krusial.

Dengan persiapan matang dan strategi cerdas, Timnas Indonesia U-17 diharapkan bisa tampil kompetitif serta menunjukkan permainan terbaiknya di Qatar.