Erick Thohir Kirim Pesan Haru Jelang Laga Panas Timnas U-17 vs Brasil di Piala Dunia 2025
- Kemenpora
Sementara itu, pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, menegaskan bahwa laga melawan Brasil harus dijalani dengan keyakinan dan determinasi tinggi. Ia meminta anak asuhnya untuk tidak gentar menghadapi tim besar asal Amerika Selatan tersebut.
“Brasil memang tim besar, tapi saya minta pemain jangan terlalu respek. Di sepak bola, semua bisa terjadi,” ujar Nova saat memimpin latihan di Stadion Al Thumama, Kamis (6/11).
Pelatih berusia 46 tahun itu menekankan pentingnya menjaga mental, disiplin, serta keyakinan hingga peluit akhir. Ia ingin anak asuhnya menganggap laga melawan Brasil bukan sebagai tekanan, melainkan kesempatan untuk menunjukkan potensi terbaik mereka di mata dunia.
“Saya minta pemain punya determinasi dan percaya diri yang tinggi. Jangan takut, karena kita belum tahu hasilnya besok, dan kita akan mencoba memberikan yang terbaik,” tegas Nova.
Brasil Jadi Ujian Berat, Tapi Peluang Masih Ada
Brasil datang ke pertandingan dengan kepercayaan diri tinggi setelah mengalahkan Honduras dengan skor 7-0 di laga pembuka Grup H. Meski demikian, Nova dan skuad Garuda Muda bertekad tampil lebih baik dibanding laga sebelumnya.
Bagi Indonesia, pertandingan melawan Brasil bukan hanya ujian teknis, tetapi juga ujian mental. Menghadapi tim yang memiliki sejarah panjang dan kualitas pemain yang merata, Nova ingin pasukannya tetap berani menekan dan tidak hanya bertahan.
Di sisi lain, peluang Indonesia untuk melangkah ke babak gugur masih terbuka lebar. Berdasarkan regulasi turnamen, selain juara dan runner-up grup, delapan tim peringkat ketiga terbaik juga berhak melaju ke fase 32 besar hingga partai final.
Dengan demikian, laga melawan Brasil menjadi kesempatan bagi Garuda Muda untuk memperbaiki posisi dan menambah poin penting demi menjaga asa lolos ke babak berikutnya.
Harapan Besar untuk Masa Depan Sepak Bola Indonesia
Erick Thohir berharap perjuangan Timnas U-17 di Piala Dunia 2025 dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berani bermimpi dan bekerja keras. Baginya, hasil bukan satu-satunya ukuran, tetapi proses dan mentalitas yang ditunjukkan di lapangan jauh lebih penting.
