3 Sinyal Bahaya Jika Timnas Indonesia Dipimpin Timur Kapadze, Nomor 1 Paling Mengkhawatirkan
- AFC
2. Lebih Berpengalaman Tangani Pemain Muda
Sepanjang kariernya, Kapadze lebih dikenal sebagai pelatih yang piawai mengembangkan pemain muda. Ia meniti karier kepelatihan melalui berbagai kelompok usia di Uzbekistan, terutama di level U-23.
Keberhasilannya membawa Uzbekistan U-23 ke final Piala Asia U-23 2024 menjadi pencapaian besar. Namun pengalaman ini juga menunjukkan bahwa pendekatannya lebih cocok untuk pembinaan jangka panjang, bukan hasil instan yang kini dituntut publik terhadap Timnas Indonesia.
Sementara itu, skuad Garuda saat ini dihuni banyak pemain berpengalaman seperti Ivar Jenner, Jordi Amat, dan Rafael Struick. Mereka membutuhkan pelatih yang terbiasa mengatur ego pemain senior dan mampu menyeimbangkan taktik dengan manajemen tim yang matang.
Dengan latar belakang sebagai pembina usia muda, ada potensi ketidaksinkronan antara gaya kepemimpinan Kapadze dan kebutuhan Timnas Indonesia yang tengah mengejar prestasi cepat di ajang internasional.
3. Catatan Singkat dan Data Terbatas
Secara statistik, kiprah Timur Kapadze sebagai pelatih memang menjanjikan, meski masih minim pengalaman. Ia sempat mencatatkan delapan pertandingan tak terkalahkan bersama timnas Uzbekistan, dengan lima kemenangan dan tiga hasil imbang.
Namun, catatan tersebut belum cukup menjadi ukuran pasti kemampuannya mengelola tim nasional yang berambisi besar seperti Indonesia. Apalagi, ia belum pernah melatih tim di luar negaranya sendiri, sehingga belum teruji menghadapi kultur sepak bola dan tekanan publik yang berbeda.
Selain itu, pengalamannya di klub domestik Uzbekistan juga tergolong singkat. Tanpa jam terbang tinggi di berbagai kompetisi internasional, kemampuan adaptasinya di kancah Asia Tenggara bisa menjadi pertaruhan besar.
Evaluasi untuk PSSI dan Publik
Ketertarikan PSSI terhadap Timur Kapadze bisa dimaklumi jika melihat kiprahnya yang sukses membangun pemain muda. Namun, untuk level Timnas Indonesia senior, keputusan ini perlu dipertimbangkan dengan matang.
Garuda kini tengah berada dalam fase penting menuju berbagai ajang besar seperti Kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia. Diperlukan pelatih dengan pengalaman luas menghadapi tekanan kompetisi internasional dan ekspektasi publik yang tinggi.
Jika PSSI benar-benar menunjuk Kapadze, adaptasinya terhadap kultur sepak bola Indonesia akan menjadi ujian awal. Bagaimana ia mengatur keseimbangan antara pemain muda dan senior, serta menghadirkan gaya bermain yang cocok dengan karakter tim, akan sangat menentukan keberhasilannya.