Timur Kapadze Siap Tangani Timnas Indonesia: “Saya Sedang Bebas dan Menunggu Tawaran PSSI”

Timnas Indonesia
Sumber :
  • Kitagaruda

Kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola Asia. Pelatih asal Uzbekistan, Timur Kapadze, memberikan sinyal kuat kesiapannya untuk menukangi Timnas Indonesia. Ia secara terbuka mengaku siap menerima tawaran dari PSSI, terlebih setelah resmi meninggalkan jabatannya di Timnas Uzbekistan.

PSSI Incar Marselino untuk Timnas U-22, Tapi Klubnya Belum Setuju!

Dalam wawancara eksklusif dengan media lokal, Kapadze menegaskan bahwa dirinya kini berstatus bebas kontrak. Ia menolak peran sebagai asisten pelatih, dan memilih fokus untuk mengembangkan kariernya secara mandiri sebagai pelatih kepala.

Pernyataan tersebut sontak memperkuat rumor yang selama ini beredar mengenai ketertarikan PSSI terhadap dirinya. Dengan rekam jejak impresif, terutama setelah membawa Uzbekistan lolos ke Piala Dunia 2026, nama Kapadze dianggap sebagai kandidat ideal untuk menggantikan posisi pelatih Timnas Indonesia yang kini tengah dalam evaluasi.

Timnas Indonesia U-17 Resmi Gagal Lolos ke Babak 32 Besar Piala Dunia U-17 2025

Pernyataan Terbuka untuk Indonesia

Dalam wawancara dengan media Uzbekistan, Kapadze tidak menutupi minatnya untuk menangani skuad Garuda. Ia menyampaikan secara terang-terangan bahwa dirinya siap bekerja jika memang dipercaya oleh PSSI.

Shin Tae-yong Beri Pujian Hangat untuk Nova Arianto Usai Gagal di Piala Dunia U-17 2025

“Saya siap memimpin tim nasional Indonesia,” ujar Kapadze dikutip dari UzA melalui media Zamin. “Saat ini saya sedang bebas dan menunggu tawaran.”

Pernyataan ini menjadi sinyal kuat bahwa Kapadze membuka diri untuk tantangan baru. Dengan statusnya yang tanpa klub, ia bisa segera bergabung jika negosiasi berjalan cepat. Kesiapan itu menjadi kabar positif bagi PSSI yang tengah mencari sosok pelatih dengan karakter disiplin dan visi permainan modern.

Alasan Menolak Posisi Asisten

Kapadze menjelaskan, keputusan untuk meninggalkan Timnas Uzbekistan bukan karena konflik, melainkan karena dorongan pribadi untuk berkembang. Ia menolak peran sebagai asisten pelatih yang ditawarkan federasi setempat karena ingin menjadi pelatih utama.

“Saya masih punya peluang untuk bertahan dengan tim nasional, tapi saya punya rencana sendiri,” ujarnya. “Saya ingin mendapat pengalaman baru dan terus meningkatkan kemampuan saya.”

Langkah tersebut menunjukkan ambisi besar dari pelatih berusia 43 tahun itu. Ia ingin keluar dari zona nyaman dan membangun reputasi internasional yang lebih luas. Tidak heran, banyak pihak menilai Kapadze sebagai pelatih muda dengan potensi besar di Asia Tengah.

Halaman Selanjutnya
img_title