Kapadze atau Hallgrímsson? Publik Penasaran, Tapi PSSI Belum Putuskan Apa-apa!

Kapadze atau Hallgrímsson? Publik Penasaran, Tapi PSSI Belum Putuskan Apa-apa!
Sumber :
  • TImnas Indonesia

Gadget – Lebih dari dua bulan sejak Patrick Kluivert resmi meninggalkan jabatannya sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia, PSSI masih belum menemukan penggantinya. Situasi ini memicu kekhawatiran di kalangan suporter, pengamat sepak bola, hingga pemangku kepentingan nasional terlebih mengingat sejumlah agenda internasional mendesak menanti Garuda dalam waktu dekat.

Pengganti Kluivert Terungkap? Media Vietnam: Kapadze Jadi Arsitek Baru Timnas Indonesia!

Meski telah menugaskan dua sosok kunci Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji dan Direktur Teknik PSSI Alexander Zwiers proses seleksi belum membuahkan hasil konkret. Hingga Jumat, 14 November 2025, tidak ada satu pun nama kandidat resmi yang diajukan ke Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, mengakui keterlambatan ini dalam keterangannya. “Saya tanya Pak Mardji, ‘Pak Mardji, sudah ada belum?’ Belum katanya,” ujarnya, menunjukkan bahwa bahkan jajaran pimpinan tertinggi PSSI pun masih menunggu laporan progres.

Kapadze vs Casas: PSSI Umumkan Pelatih Baru Timnas Indonesia Sore Ini

Artikel ini mengupas alur pencarian pelatih, peran Sumardji dan Zwiers, nama-nama kandidat yang beredar, serta tekanan yang dihadapi PSSI dalam mengisi posisi strategis yang kini jadi sorotan nasional.

Mengapa Pencarian Pelatih Timnas Indonesia Berlarut-larut?

Media Vietnam Sudah Cemas Hadapi Marselino dan Ivar Jenner Jelang SEA Games 2025

Setelah kepergian Patrick Kluivert pasca-Piala AFF 2024, PSSI langsung menyatakan bahwa pencarian pelatih baru adalah prioritas utama. Namun, realitanya, proses ini berjalan lambat dan penuh ketidakjelasan.

Menurut Zainudin Amali, penunjukan Sumardji dan Alexander Zwiers bertujuan agar seleksi berjalan lebih terarah dan berbasis kebutuhan teknis. Keduanya dianggap paham betul karakter sepak bola Indonesia, visi jangka panjang PSSI, serta tipe pelatih yang cocok dengan skuad Garuda saat ini.

Namun, hingga pertengahan November 2025 lebih dari 60 hari sejak Kluivert pergi belum ada shortlist resmi, apalagi negosiasi dengan kandidat potensial. Ini menimbulkan tanda tanya: apakah prosesnya terlalu birokratis? Ataukah PSSI kesulitan menemukan kandidat yang memenuhi kriteria?

Siapa Sumardji dan Alexander Zwiers? Peran Mereka dalam Seleksi

Sumardji – Arsitek di Balik Layar Timnas

Sebagai Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji memiliki pengaruh besar dalam pengelolaan operasional Timnas Indonesia. Ia kerap menjadi jembatan antara manajemen teknis dan kebijakan PSSI. Nama Sumardji juga dikenal dekat dengan jajaran pelatih asing sebelumnya, termasuk Shin Tae-yong.

Alexander Zwiers – Otak Teknis PSSI

Direktur Teknik PSSI asal Belanda ini bertanggung jawab atas pengembangan sepak bola jangka panjang, termasuk kurikulum pelatihan, scouting, dan standar kompetensi pelatih. Latar belakang Eropa-nya diharapkan membantu PSSI menilai kualifikasi teknis pelatih asing secara objektif.

Bersama, keduanya seharusnya mampu menyaring kandidat berdasarkan:

  • Rekam jejak internasional
  • Gaya bermain yang sesuai dengan pemain Indonesia
  • Kemampuan membangun tim jangka panjang
  • Kesesuaian budaya dan komunikasi

Namun, belum ada transparansi mengenai kriteria spesifik yang digunakan apalagi timeline target pengumuman.

Nama-Nama Kandidat yang Beredar: Antara Harapan dan Spekulasi

Meski PSSI diam, media dan publik terus memperbincangkan sejumlah nama pelatih asing berpengalaman. Dua yang paling santer disebut:

1. Timur Kapadze (Uzbekistan)

Mantan kapten Timnas Uzbekistan ini kini melatih klub di Liga Uzbekistan. Ia dikenal memiliki gaya ofensif, disiplin taktis, dan pengalaman melawan tim-tim Asia Tenggara. Namanya sempat muncul setelah sukses membawa klubnya menembus babak grup Liga Champions Asia.

2. Heimir Hallgrímsson (Islandia)

Pelatih yang membawa Islandia tampil spektakuler di Euro 2016 ini sedang tidak terikat kontrak. Ia punya reputasi kuat dalam membangun tim kolektif dari pemain non-bintang mirip dengan kondisi Timnas Indonesia saat ini. Namun, rumor menyebut ekspektasinya terlalu tinggi, baik dari segi gaji maupun infrastruktur.

Nama lain yang sempat muncul termasuk pelatih asal Korea Selatan dan Brasil, tapi tidak berkembang lebih jauh.

Kontradiksi Pernyataan: Erick Thohir vs Zainudin Amali

Menariknya, ada perbedaan narasi antara jajaran PSSI. Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir sempat menyatakan bahwa ada lima kandidat kuat yang sedang dalam pertimbangan. Namun, Zainudin Amali justru mengaku belum menerima satu nama pun dari tim seleksi.

Ketidaksinkronan ini memicu spekulasi:

  • Apakah proses seleksi terpecah menjadi dua jalur?
  • Apakah ada perbedaan pandangan antara manajemen teknis dan kebijakan?
  • Ataukah pernyataan Erick Thohir hanya bersifat optimis politis?

Tanpa koordinasi yang jelas, pencarian pelatih berisiko menjadi proses yang tidak efisien dan membingungkan.

Dampak Kepemimpinan Kosong terhadap Persiapan Timnas Indonesia

Tanpa pelatih tetap, Timnas Indonesia kehilangan arah teknis dalam persiapan. Meski asisten pelatih masih menjalankan tugas harian, keputusan strategis seperti pemilihan pemain inti, filosofi bermain, atau skema taktik jangka panjang terhambat.

Padahal, jadwal internasional menanti:

  • Kualifikasi Piala Dunia 2026 (putaran berikutnya mulai awal 2026)
  • Turnamen regional ASEAN
  • Uji coba internasional yang penting untuk peningkatan ranking FIFA

Semakin lama posisi ini kosong, semakin besar risiko penurunan performa dan kehilangan momentum pasca era Kluivert.

Desakan Publik: PSSI Harus Transparan dan Cepat Bertindak

Suporter Garuda melalui media sosial, forum, dan komunitas mulai bersuara lantang. Mereka menuntut transparansi proses dan kepastian timeline. Banyak yang khawatir PSSI kembali terjebak dalam siklus penundaan yang sering menghambat perkembangan sepak bola nasional.

“Kami tidak butuh pelatih ‘sempurna’ tapi kami butuh pelatih yang hadir dan bekerja,” tulis salah satu komentar viral di media sosial.

PSSI pun kini di bawah tekanan moral: rakyat ingin melihat aksi, bukan sekadar janji.

Kesimpulan: Antara Urgensi dan Ketidakpastian

Pencarian pelatih Timnas Indonesia kini berada di persimpangan kritis. Di satu sisi, PSSI telah menunjuk dua figur kompeten. Di sisi lain, prosesnya terkesan lamban, tertutup, dan tidak responsif terhadap tekanan publik.

Jika PSSI ingin membuktikan komitmennya terhadap reformasi sepak bola nasional, transparansi dan kecepatan dalam pengambilan keputusan adalah ujian pertamanya. Karena pada akhirnya, Garuda tidak bisa terbang tanpa nahkoda dan rakyat sudah terlalu lama menunggu.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget