Respons Mauro Zijlstra Bikin Kaget Usai Timnas U22 Dibungkam Mali 0-3 di Pakansari

Mauro Zijlstra
Sumber :
  • tvonenews.com

Ringkasan Berita:

Mali Akui Kesulitan Hadapi Kebangkitan Timnas U22, Pelatih: Kami Berusaha Bangkit tapi Terlambat
  • Mauro Zijlstra menilai kekalahan Timnas U22 dari Mali adalah proses belajar yang harus diterima sebelum fokus ke SEA Games.

  • Garuda Muda kesulitan sejak menit awal sehingga Mali mampu mengunci kemenangan 3-0 tanpa balasan di Pakansari.

  • Zijlstra optimis tetapi mengingatkan bahwa keterlibatan pemain abroad di SEA Games masih bergantung pada keputusan klub.

Gadget – Kekalahan Timnas Indonesia U22 dari Mali di Stadion Pakansari menjadi sorotan karena permainan Garuda Muda tidak berkembang sejak menit awal. Laga uji coba yang digelar pada jeda internasional November itu berakhir dengan skor 0-3. Hasil tersebut membuat publik bertanya tentang kesiapan tim menjelang SEA Games 2025, termasuk bagaimana respons dari para pemain abroad seperti Mauro Zijlstra.

Dipuji Pelatih Mali, Timnas Indonesia U22 Dinilai Punya Peluang Besar Rebut Emas SEA Games 2025

Pada pertandingan ini, Indra Sjafri memanggil beberapa pemain yang berkarier di luar negeri untuk memperkuat Timnas Indonesia U22. Zijlstra yang kini bermain untuk FC Volendam mendapat kesempatan tampil sejak menit awal. Namun permainan tim tidak berjalan sesuai harapan sehingga penyerang muda tersebut tidak mampu mencetak gol.

Masalah Timnas Indonesia U22 sudah terlihat sejak peluit awal dibunyikan. Baru berjalan tiga menit, Mali berhasil memimpin lewat sundulan Sekou Doucoure yang membuat lini pertahanan Garuda Muda tampak kehilangan koordinasi. Kondisi tersebut memberi tekanan besar kepada para pemain muda Indonesia yang berjuang mengejar ketertinggalan.

Pesan Emosional Mauro Zijlstra Usai Cetak Gol Perdana Timnas U22 Bikin Suporter Terharu

Situasi semakin berat ketika pertahanan kembali goyah pada menit ke-33. Wilson Samake memanfaatkan celah dan membuat Mali unggul 2-0. Dua gol di babak pertama ini membuat mental pemain Indonesia semakin menurun dan permainan menjadi lebih berhati-hati.

Evaluasi Timnas U22 yang Perlu Dilakukan

Memasuki babak kedua, Indra Sjafri mencoba membuat perubahan dengan melakukan rotasi pemain untuk menjaga ritme permainan. Namun usaha tersebut tidak cukup untuk mengimbangi kekompakan Mali. Tim tamu justru menambah satu gol lagi melalui tendangan jarak jauh Moulaye Haidara yang membawa pertandingan berakhir 3-0.

Meski hasilnya mengecewakan, Zijlstra menegaskan bahwa pertandingan ini adalah bagian dari proses. Ia melihat Mali sebagai lawan yang kuat dan memberikan pengalaman penting bagi Timnas Indonesia U22. Menurutnya, pertandingan uji coba semacam ini bertujuan untuk mengukur kesiapan tim sebelum memasuki turnamen resmi.

Zijlstra menyebut kekalahan besar tersebut harus menjadi bahan evaluasi, bukan sesuatu yang membuat tim kehilangan arah. Pemain muda itu menekankan pentingnya belajar dari kesalahan dan bergerak maju. Ia juga optimis bahwa persiapan menuju SEA Games masih bisa ditingkatkan.

Dalam pernyataannya, Zijlstra mengatakan pertandingan tersebut adalah momen untuk memahami standar permainan level internasional. Ia menilai Mali memiliki kualitas fisik dan teknik yang mampu memberi tekanan besar sehingga Garuda Muda harus mampu mengatasi situasi serupa di kompetisi sebenarnya.

Zijlstra mengungkapkan bahwa fokus berikutnya adalah memperbaiki detail permainan. Ia menyebut transisi cepat, pengambilan keputusan, serta organisasi pertahanan sebagai aspek yang harus diperbaiki. Menurutnya, jika evaluasi dilakukan dengan tepat, Timnas Indonesia U22 masih punya peluang memperbaiki performa sebelum berangkat ke SEA Games 2025.

Harapan dan Tantangan Menuju SEA Games 2025

Meski Zijlstra ingin tampil di SEA Games tahun depan, kepastian kehadirannya masih bergantung pada kebijakan klub. Pasalnya, turnamen tersebut tidak termasuk dalam kalender resmi FIFA sehingga klub boleh menolak melepas pemainnya.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Timnas Indonesia U22 yang dalam beberapa tahun terakhir banyak bergantung pada pemain abroad. Keputusan klub tempat para pemain itu berkarier di Eropa sering menjadi faktor penentu apakah skuad Garuda Muda bisa turun dengan kekuatan penuh.

Indra Sjafri harus menyiapkan opsi cadangan dan memastikan pemain lokal mampu mengisi posisi penting jika beberapa nama dari luar negeri tidak bisa bergabung. Situasi seperti ini pernah terjadi pada edisi sebelumnya sehingga pelatih harus menyiapkan rencana matang sejak awal.

Meskipun demikian, Zijlstra tetap menunjukkan antusiasme terhadap kesempatan tampil di ajang tersebut. Ia percaya bahwa pengalaman uji coba, termasuk kekalahan dari Mali, menjadi bekal berharga untuk memperbaiki performa tim. Tantangan yang dihadapi saat ini dianggap sebagai bagian dari proses menuju tim yang lebih matang.

Ke depan, Timnas Indonesia U22 masih memiliki beberapa pertandingan uji coba untuk mematangkan strategi. Pertemuan dengan tim yang memiliki karakter permainan berbeda akan membantu Garuda Muda beradaptasi dengan tekanan yang lebih variatif. Jika semua persiapan berjalan dengan baik, peluang tampil lebih kompetitif di SEA Games masih terbuka.

Kekalahan dari Mali ini memang menyoroti banyak kelemahan, tetapi juga memberi gambaran jelas tentang apa yang harus diperbaiki. Zijlstra mengakhiri komentarnya dengan pesan bahwa tim harus tetap optimis, bekerja keras, dan tidak terpaku pada hasil satu pertandingan. Evaluasi yang dilakukan secara konsisten diharapkan membuat Timnas Indonesia U22 kembali percaya diri dalam menghadapi tantangan berikutnya.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget