8 Tanda Power Steering Mobil Bermasalah, Nomor 3 Sering Diabaikan
- toyota
Menjaga sistem kemudi tetap dalam kondisi prima merupakan salah satu kunci kenyamanan sekaligus keselamatan berkendara. Karena itu, mengenali tanda-tanda awal kerusakan pada power steering menjadi langkah penting agar pengemudi dapat segera melakukan perawatan sebelum masalah berkembang lebih serius. Baik pada sistem hidraulis maupun Electric Power Steering (EPS), beberapa gejala umumnya mudah dirasakan saat mobil mulai bermasalah.
Pertama, setir yang tiba-tiba terasa lebih berat daripada biasanya sering kali menjadi sinyal paling jelas. Pada mobil dengan power steering hidraulis, kondisi ini biasanya dipicu oleh berkurangnya volume oli sehingga tekanan hidraulis menurun. Sementara itu, pada sistem EPS, gejala serupa bisa mengindikasikan motor elektrik yang mulai melemah atau sensor yang tidak bekerja sempurna. Meski perubahan ini mungkin muncul secara bertahap, pengemudi biasanya bisa merasakannya saat bermanuver pada kecepatan rendah atau saat parkir.
Gejala lain yang kerap muncul adalah suara asing saat setir diputar. Bunyi dengung, “nguuung”, atau bahkan suara berdecit dapat menandakan adanya gangguan pada pompa hidraulis. Kadang, bunyi tersebut berasal dari belt yang mengendur sehingga tidak mampu menggerakkan pompa secara optimal. Pada sistem EPS, suara ini bisa bersumber dari motor elektrik atau gear rack yang mengalami gesekan berlebih. Jika suara muncul berulang dan semakin keras, sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan.
Selain itu, kebocoran oli power steering juga menjadi masalah klasik pada sistem hidraulis. Pengemudi dapat mengeceknya dengan memperhatikan area bawah mesin. Jika ditemukan tetesan atau rembesan oli berwarna merah atau kecokelatan, kemungkinan terdapat kebocoran pada selang atau seal. Apabila dibiarkan, volume oli yang terus berkurang bisa merusak pompa karena dipaksa bekerja tanpa pelumasan yang cukup. Kondisi ini sering kali berujung pada biaya perbaikan yang lebih besar.
Tanda berikutnya adalah getaran pada setir ketika mobil berjalan. Secara umum, getaran abnormal dapat terjadi akibat rack steer yang mulai aus atau bushing yang sudah menipis. Namun, pada beberapa jenis mobil, pompa power steering yang melemah juga dapat memicu getaran karena tekanan hidraulis tidak stabil. Getaran ringan saja sebenarnya sudah perlu diwaspadai, terlebih jika mulai terasa saat mobil melaju dengan kecepatan sedang.
Tidak hanya itu, setir yang tidak kembali ke posisi semula dengan mulus pun dapat menjadi indikator bahwa sistem power steering sedang bermasalah. Normalnya, ketika pengemudi selesai membelok, setir akan kembali lurus secara otomatis dan terasa halus. Namun apabila gerakannya tersendat atau terasa lambat, kemungkinan terdapat hambatan pada komponen steering, seperti rack atau pompa hidraulis yang kinerjanya menurun.
Pada mobil dengan EPS, indikator yang paling mudah dikenali adalah menyalanya lampu EPS di dashboard. Lampu ini biasanya menyala ketika ada kesalahan pada sensor torsi, motor listrik, atau modul kontrol EPS. Meski kadang lampu indikator bisa mati sendiri, pemeriksaan tetap perlu dilakukan untuk memastikan sistem tidak mengalami gangguan lebih besar.
Di sisi lain, suara ketukan seperti “klok-klok” saat memutar setir juga dapat menjadi tanda adanya masalah. Sumber bunyi biasanya berasal dari ball joint, tie rod, atau rack steer yang sudah longgar. Walau gejala ini tidak selalu terkait langsung dengan power steering, seluruh komponen tersebut merupakan bagian penting dari sistem kemudi. Jika dibiarkan, bunyi ketukan dapat berkembang menjadi gejala yang mempengaruhi stabilitas kendaraan.
Saat mobil melaju pada kecepatan tinggi, gejala lain yang cukup berbahaya adalah setir terasa melayang atau terlalu ringan. Kondisi ini sering membuat mobil tidak stabil sehingga menyulitkan pengemudi untuk mengendalikan arah. Penyebabnya bisa berasal dari rack yang aus atau pompa hidraulis yang tidak memberikan tekanan optimal. Bila tidak segera diperbaiki, risiko kecelakaan tentu meningkat.
Untuk memastikan kondisi power steering tetap sehat, ada beberapa pemeriksaan cepat yang dapat dilakukan. Mulailah dengan mengecek volume oli power steering apabila mobil menggunakan sistem hidraulis. Kemudian, lihat apakah terdapat rembesan oli di bawah kendaraan. Selanjutnya, coba putar setir dan perhatikan apakah terdengar suara aneh. Bandingkan juga kondisi setir dengan biasanya, apakah terasa lebih berat atau lebih ringan. Terakhir, jika setir terasa tidak stabil, lakukan spooring dan balancing agar posisi roda kembali presisi.
Dengan mengenali gejala sejak awal, pengemudi dapat mencegah kerusakan yang lebih besar dan menjaga kinerja power steering tetap optimal. Perawatan rutin tidak hanya membuat pengalaman berkendara lebih nyaman, tetapi juga memastikan keselamatan tetap terjaga di setiap perjalanan.