Hubungan AS-Venezuela Memanas, Trump Ambil Langkah Ekstrem

Hubungan AS-Venezuela Memanas
Sumber :
  • ilustrasi

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan langkah tegas pemerintahnya dengan menyita sebuah kapal tanker minyak di lepas pantai Venezuela. Keputusan ini menambah daftar upaya AS untuk menekan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro, yang selama ini menjadi target sanksi dan tekanan diplomatik Washington.

Kamboja Mundur dari SEA Games 2025, Konflik dengan Thailand Memuncak

Trump menyampaikan pengumuman itu di hadapan wartawan di Gedung Putih, Rabu (10/12/2025). Ia menegaskan bahwa penyitaan kapal tersebut dilakukan “untuk alasan yang baik,” meskipun ia tidak merinci lebih lanjut. Ketika ditanya soal nasib muatan minyak di kapal tersebut, Trump menjawab singkat, “Ya, kami menyimpannya, saya kira,” seperti dilaporkan AP, Kamis (11/12/2025).

Seorang pejabat AS yang enggan disebutkan namanya menambahkan, operasi penyitaan ini dipimpin oleh Coast Guard AS dengan dukungan Angkatan Laut. Langkah ini dinilai sebagai eskalasi yang signifikan dalam ketegangan antara kedua negara.

Link Video Detik detik Tank dan Jet Tempur Thailand Masuki Wilayah Kamboja, Warga Panik Mengungsi

Tidak lama sebelum penyitaan kapal, militer AS mengerahkan dua jet tempur untuk melakukan penerbangan di atas Teluk Venezuela. Penerbangan ini disebut sebagai yang paling mendekati wilayah udara Venezuela sejak tekanan terhadap pemerintahan Maduro meningkat. Aksi militer ini jelas dimaksudkan untuk menunjukkan kemampuan dan kesiapan AS dalam menghadapi kemungkinan konflik.

Sementara itu, pemerintah Trump sebelumnya telah menjerat Presiden Maduro dengan dakwaan narkoterorisme. Selain sanksi ekonomi, Washington terus menambah tekanan diplomatik dan militer untuk melemahkan pemerintahan Maduro, yang tidak diakui AS sebagai pemimpin sah Venezuela. Langkah penyitaan kapal tanker ini dianggap sebagai tindakan paling nyata dan langsung dalam tekanan tersebut.

FIRST MAN Siap Tayang 15 Desember 2025, Sinopsis Penuh Intrik dan Konflik Keluarga

Sejak September, AS telah menempatkan kekuatan militer di Laut Karibia dengan alasan memerangi penyelundupan narkoba dari Venezuela. Trump bahkan sempat menyatakan bahwa setelah misi memerangi kejahatan narkoba di laut selesai, serangan daratan ke Venezuela bukan tidak mungkin dilakukan. Pernyataan ini jelas menimbulkan kekhawatiran internasional terkait kemungkinan konflik berskala lebih besar.

Menanggapi ancaman ini, Presiden Maduro menunjukkan sikap tegas. Ia membantah keterlibatan pemerintah Venezuela dalam kegiatan kartel narkoba dan menegaskan komitmennya untuk tidak meninggalkan rakyatnya. “Kami siap menghadapi kemungkinan terburuk, termasuk perang,” kata Maduro, menegaskan bahwa Venezuela tidak akan tunduk pada tekanan eksternal.

Halaman Selanjutnya
img_title