Viral di TikTok! Begini Cara Buat ChatGPT Wrapped ala Spotify Tanpa Fitur Resmi

Viral di TikTok! Begini Cara Buat ChatGPT Wrapped ala Spotify Tanpa Fitur Resmi
Sumber :
  • Readers Escape

“Ternyata aku 60% nanya soal karier, 30% curhat mantan, 10% minta resep mie instan.”

OpenAI Rilis GPT-5.2 - Hemat 10 Jam/Minggu, Tapi Hati-Hati dengan Ini!

2. Yang Khawatir & Bersyukur
Sebagian lain justru lega karena ini bukan fitur resmi. Mereka takut jika OpenAI benar-benar menyimpan dan menganalisis semua riwayat:

“Bayangin kalau benar-benar keluar: ‘You asked ‘am I stupid?’ 89 times.’ Aku mau sembunyi di gua.”
“Aku bersyukur ChatGPT nggak punya memori jangka panjang… soalnya aku nanya hal aneh tiap malam.”

Kerja Kreatif Makin Cepat: Adobe Bawa Photoshop & Acrobat ke Dalam ChatGPT

Komentar kocak pun bertebaran:

“Most repeated line: ‘is my grammar correct?’”
“Signature style: mulai dengan ‘hai’, akhiri dengan ‘makasih ya’”
“Biggest obsession: apakah dia suka aku atau cuma basa-basi?”

OpenAI Uji Iklan Berbasis Niat di ChatGPT, Ini Bukti dari Kode Rahasia OpenAI!

Mengapa Tren Ini Menyebar Cepat? Psikologi di Balik Wrapped Culture

Fenomena Wrapped entah dari Spotify, YouTube, atau kini ChatGPT menyentuh kebutuhan psikologis manusia modern:

  • Keinginan untuk direfleksikan: “Apa yang sudah aku lalui tahun ini?”
  • Validasi sosial: “Ternyata aku nggak sendiri yang begitu!”
  • Ekspresi identitas: “Ini aku versi data.”

ChatGPT Wrapped memperkuat ini dengan sentuhan personalisasi AI seolah AI “mengenalmu” lebih dari yang kamu kira. Padahal, ini hanya simulasi berbasis pola umum. Tapi justru ilusi kedekatan itu yang membuatnya menarik.

Peringatan: Ini Hanya Simulasi, Bukan Analisis Riil

Penting diingat: ChatGPT tidak benar-benar mengingat semua percakapanmu (kecuali dalam sesi aktif atau jika chat history diaktifkan). Jadi, hasil Wrapped-nya adalah imajinasi AI berdasarkan asumsi umum, bukan data akurat.

Namun, justru karena sifatnya yang playful dan speculative, hasilnya jadi lebih menghibur daripada teknis dan itulah inti dari tren ini: bukan soal akurasi, tapi soal self-awareness yang dikemas dengan humor.

Kesimpulan: Self-Reflection ala Digital Generation

ChatGPT Wrapped 2025 mungkin hanya tren sesaat, tapi ia mencerminkan sesuatu yang lebih dalam: generasi digital kini menggunakan AI bukan hanya sebagai alat, tapi sebagai cermin diri.

Dengan satu prompt, kita bisa melihat meski secara hiperbolis kebiasaan, kecemasan, dan obsesi kita sepanjang tahun. Dan yang paling penting? Kita bisa tertawa pada diri sendiri.

Jadi, sudah siap bikin versi kamu?
Salin prompt-nya, tempel ke ChatGPT, dan siap-siap kaget (atau malu) dengan hasilnya!

Halaman Selanjutnya
img_title