Bongkar Teknologi Baterai Motor Listrik: LFP vs Solid-State, Mana Pilihan Tepat?
- lifeworks
Dalam era transisi menuju kendaraan listrik, pemilihan jenis baterai menjadi salah satu aspek penting yang harus dipertimbangkan sebelum membeli motor listrik. Di antara berbagai pilihan, dua jenis baterai yang paling sering dibicarakan saat ini adalah baterai LFP (Lithium Iron Phosphate) dan baterai lithium solid-state. Meski sama-sama berbasis teknologi lithium, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari sisi daya tahan, keamanan, hingga efisiensi.
Mengenal Baterai LFP: Stabil dan Tangguh
Baterai LFP atau LiFePO4 adalah salah satu varian baterai lithium-ion yang saat ini cukup banyak digunakan, baik pada mobil listrik maupun motor listrik. Kelebihannya terletak pada ketahanan suhu tinggi dan stabilitas kimiawi, yang menjadikannya pilihan favorit produsen otomotif untuk kendaraan harian.
Keunggulan utama dari baterai LFP terletak pada keamanannya. Baterai ini tidak mudah panas berlebih, bahkan ketika terjadi pengisian daya berlebih (overcharge). Tidak hanya itu, LFP juga dikenal memiliki umur pakai yang panjang. Umumnya, baterai jenis ini mampu bertahan hingga 2.000 hingga 3.000 siklus pengisian tanpa penurunan performa yang signifikan.
Dari sisi lingkungan, LFP dinilai lebih ramah karena tidak mengandung kobalt—bahan yang sering dikritik karena proses penambangannya yang tidak berkelanjutan dan sering kali menimbulkan persoalan etika.
Namun, bukan berarti LFP tanpa kelemahan. Salah satu kekurangan utamanya adalah kepadatan energinya yang lebih rendah, yang membuatnya membutuhkan ukuran fisik lebih besar untuk menghasilkan daya yang sama seperti baterai lithium lainnya. Selain itu, bobotnya juga cenderung lebih berat. Terakhir, kinerjanya cenderung menurun ketika digunakan di wilayah dengan suhu dingin.
Lithium Solid-State: Teknologi Masa Depan yang Menjanjikan
Berbeda dari LFP yang sudah lama digunakan, baterai lithium solid-state merupakan teknologi generasi terbaru yang masih dalam tahap pengembangan untuk kendaraan roda dua. Baterai ini menggunakan elektrolit padat, bukan cairan, yang membuatnya jauh lebih aman dan stabil secara kimia.
Keunggulan paling mencolok dari baterai solid-state adalah kepadatan energinya yang sangat tinggi. Artinya, baterai ini mampu menyimpan lebih banyak energi dalam ukuran yang lebih kecil—ideal untuk motor listrik berperforma tinggi. Selain itu, karena tidak mengandung cairan, risiko kebakaran akibat korsleting atau kerusakan fisik pun jauh lebih rendah.