10 Tantangan Motor Listrik di Indonesia, Nomor 6 Masih Jadi Ketakutan Banyak Orang
- polytron
5. Umur dan Daya Tahan Baterai
Baterai adalah komponen paling vital dan mahal pada motor listrik. Umur baterai biasanya berkisar antara tiga hingga lima tahun, tergantung cara pemakaian dan perawatan. Setelah masa pakai habis, biaya penggantian baterai bisa mencapai jutaan rupiah.
Hal ini menjadi pertimbangan serius, terutama bagi mereka yang mencari kendaraan dengan biaya perawatan rendah.
6. Kekhawatiran Saat Musim Hujan
Sebagian masyarakat masih merasa waswas menggunakan motor listrik saat hujan atau melintasi genangan air. Kekhawatiran ini muncul karena adanya persepsi bahwa “listrik dan air tidak bisa bersatu”.
Padahal, motor listrik modern telah dilengkapi dengan sertifikasi tahan air (IP rating) yang menjamin keamanan meski terkena cipratan air. Namun, persepsi negatif ini masih menjadi hambatan psikologis yang perlu diatasi melalui edukasi publik.
7. Performa Dianggap Kurang Bertenaga
Bagi sebagian pengendara, motor listrik terasa kurang bertenaga dibanding motor bensin, terutama saat digunakan di tanjakan atau membawa beban berat.
Faktanya, banyak motor listrik terbaru yang memiliki torsi instan dan akselerasi cepat. Namun, tanpa pengalaman langsung, persepsi bahwa motor listrik “lemah” masih sulit diubah.
8. Infrastruktur Pengisian Daya Belum Merata
Salah satu faktor utama yang menghambat adopsi motor listrik secara luas adalah minimnya infrastruktur pengisian daya. Di luar kota besar, stasiun pengisian atau tempat penukaran baterai masih sulit ditemukan.
Akibatnya, pengguna sering khawatir kehabisan daya di tengah perjalanan tanpa tahu di mana bisa mengisi ulang baterai. Masalah ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah dan pelaku industri untuk mempercepat pembangunan infrastruktur kendaraan listrik.
9. Nilai Jual Kembali Masih Rendah
Pasar motor listrik bekas masih tergolong baru dan belum terbentuk kuat. Banyak orang khawatir harga jual kembali motor listrik akan anjlok seiring cepatnya perkembangan teknologi baterai.
Konsumen cenderung memilih model terbaru dengan efisiensi dan daya tahan lebih baik, sehingga motor listrik bekas sulit bersaing di pasar sekunder.
10. Kurangnya Edukasi dan Kepercayaan Masyarakat
Masih banyak masyarakat yang belum memahami sepenuhnya cara kerja dan manfaat motor listrik. Berbagai mitos dan informasi keliru pun sering beredar, seperti anggapan bahwa baterainya mudah meledak atau motor listrik boros listrik rumah.
Padahal, sebagian besar kekhawatiran ini tidak berdasar. Dengan edukasi yang tepat dan pengalaman langsung, masyarakat dapat menilai sendiri bahwa motor listrik sebenarnya aman dan efisien.