Gen Z Beralih dari Smartphone? Ini Alasan dan Penggantinya

Gen Z Beralih dari Smartphone
Sumber :
  • Istimewa

Daya Tarik Nostalgia dan Gaya Hidup Minimalis

Selain alasan praktis, daya tarik nostalgia juga menjadi faktor penting dalam tren penggunaan ponsel jadul di kalangan Gen Z. Banyak dari mereka yang tertarik dengan desain klasik dan kesederhanaan ponsel-ponsel lawas. Menggunakan ponsel jadul dianggap sebagai bentuk ekspresi diri dan gaya hidup minimalis.

Ponsel jadul seringkali memiliki desain yang unik dan ikonik, yang membedakannya dari desain smartphone modern yang cenderung seragam. Kesederhanaan fitur dan antarmuka juga menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang ingin mengurangi kompleksitas dalam hidup mereka.

Dampak pada Pasar Smartphone dan Peluang Bagi Produsen

Penurunan Penjualan Smartphone High-End dan Kenaikan Feature Phone

Meskipun pasar smartphone secara keseluruhan masih tumbuh, terdapat indikasi bahwa penjualan smartphone high-end mengalami penurunan. Sementara itu, penjualan feature phone atau ponsel jadul justru mengalami peningkatan di beberapa wilayah, terutama di Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan bahwa ada sebagian konsumen, khususnya Gen Z, yang mulai beralih ke alternatif yang lebih sederhana dan terjangkau.

HMD Global, pemilik merek Nokia, menjadi salah satu perusahaan yang diuntungkan dari tren ini. Nokia dikenal dengan ponsel-ponsel jadulnya yang ikonik, yang kembali populer di kalangan Gen Z. Penjualan feature phone Nokia mengalami peningkatan signifikan, menunjukkan bahwa masih ada permintaan yang kuat untuk ponsel-ponsel sederhana dan tahan lama.

Pasar Smartphone Indonesia dan Pergeseran Preferensi Konsumen

Pasar smartphone di Indonesia juga mengalami dinamika yang menarik. Laporan dari IDC menunjukkan bahwa pasar smartphone Indonesia mengalami pertumbuhan positif, terutama didorong oleh segmen ultra low-end (di bawah Rp 1,6 juta) dan segmen menengah (antara Rp 3,2 juta – Rp 9,8 juta).

Namun, segmen smartphone dengan harga di atas Rp 10 juta mengalami penurunan, sebagian disebabkan oleh larangan penjualan iPhone 16 pada kuartal keempat tahun 2024.

Pergeseran preferensi konsumen ini menunjukkan bahwa harga menjadi faktor penting dalam keputusan pembelian smartphone di Indonesia. Konsumen cenderung memilih smartphone dengan harga yang lebih terjangkau, yang menawarkan fitur-fitur esensial tanpa harus mengeluarkan banyak uang.