Kenapa Komdigi Ingin Batasi Fitur VoIP Seperti WhatsApp? Simak Penjelasannya!
- Komdigi
Gadget – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah membahas rencana pembatasan layanan telekomunikasi di aplikasi berbasis Voice over Internet Protocol (VoIP), seperti WhatsApp, Facebook Messenger, hingga FaceTime. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk melindungi operator seluler yang telah bekerja keras membangun infrastruktur, sementara pelaku over the top (OTT) menikmati manfaat tanpa memberikan kontribusi signifikan.
Direktur Strategi dan Kebijakan Infrastruktur Digital Komdigi, Denny Setiawan, menjelaskan bahwa ide serupa telah diterapkan di Uni Emirat Arab (UEA). Ia menyampaikan hal ini kepada media di Jakarta pada Rabu (16/07/2025).
Alasan Pembatasan Layanan VoIP
Denny menekankan bahwa operator seluler telah mengalami kerugian besar karena investasi besar dalam membangun infrastruktur telekomunikasi. Namun, saat ini yang mendapatkan keuntungan dari peningkatan penggunaan layanan digital adalah penyedia OTT seperti WhatsApp, Facebook, dan Instagram.
"Masih wacana, ya, masih diskusi. Intinya kan cari jalan tengah. Masyarakat tetap butuh layanan digital, tetapi operator yang sudah membangun kapasitas besar nggak dapet apa-apa," ujar Denny.
UEA sendiri menerapkan pembatasan dengan memberikan biaya tambahan bagi pengguna yang ingin menggunakan fitur telepon suara atau panggilan video di WhatsApp. Akibatnya, pengguna hanya bisa menikmati layanan dasar seperti pesan teks, berbagi gambar, dan file. Selain WhatsApp, layanan lain yang dibatasi termasuk Facebook Messenger dan FaceTime.
Keamanan Nasional dan Perlindungan Operator Lokal
Di UEA, pembatasan ini juga dilakukan untuk alasan keamanan nasional. Panggilan VoIP yang terekripsi cenderung sulit dipantau oleh otoritas terkait. Oleh karena itu, langkah ini dianggap perlu untuk memastikan pengawasan ketat terhadap komunikasi yang dapat mempengaruhi stabilitas negara.
Selain itu, pemerintah UEA juga bertujuan melindungi penyedia telekomunikasi lokal dengan tidak memberikan izin kepada perusahaan OTT untuk mengambil alih pendapatan mereka. Hal ini menjadi salah satu inspirasi bagi Komdigi dalam merumuskan kebijakan serupa di Indonesia.
Bukan Hanya WhatsApp yang Terkena Imbas
Menurut Denny, wacana pembatasan ini tidak hanya berlaku untuk WhatsApp, tetapi juga mencakup platform lain seperti Instagram yang memiliki fitur panggilan suara dan video. Meskipun demikian, media sosial secara umum akan tetap berfungsi seperti biasa tanpa gangguan signifikan.
Namun, Denny menegaskan bahwa proses pemberlakuan aturan ini masih membutuhkan waktu panjang karena berada di tahap awal. Pemerintah akan melibatkan berbagai pihak terkait untuk membahas secara mendalam dampak dan solusi terbaik sebelum kebijakan resmi dikeluarkan.
Sudut Pandang Operator Telekomunikasi
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Marwan O. Baasir, menyampaikan bahwa operator telekomunikasi telah bekerja keras membangun infrastruktur demi meningkatkan kualitas layanan digital di Indonesia. Namun, penyedia OTT seperti WhatsApp, Facebook, hingga Instagram tidak memberikan kontribusi langsung meskipun menikmati hasil dari pertumbuhan penggunaan layanan tersebut.
"OTT diregulasi sebagai telecommunication application service yang memang bisnis modelnya harus diregulasikan. Artinya, diwajibkan kerja sama tetapi masyarakat tidak berdampak justru menerima manfaat," kata Marwan.
Kesimpulan:
Wacana pembatasan fitur VoIP seperti WhatsApp oleh Komdigi bertujuan untuk menyeimbangkan kepentingan antara masyarakat, operator telekomunikasi, dan penyedia layanan OTT. Meskipun masih dalam tahap diskusi, langkah ini menunjukkan upaya pemerintah untuk melindungi investasi operator lokal sambil tetap memastikan aksesibilitas layanan digital bagi masyarakat.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |