Bos YouTube Larang Anaknya Main Medsos! Ini yang Harus Orang Tua Tahu

Bos YouTube Larang Anaknya Main Medsos! Ini yang Harus Orang Tua Tahu
Sumber :
  • Alodokter

Fakta ini mengungkap paradoks besar:

Mereka menciptakan alat yang dirancang untuk menarik perhatian selama mungkin tapi justru melindungi anak mereka dari daya tarik itu.

Ini bukan hipokrisi. Ini adalah pengakuan jujur akan risiko yang mereka sendiri ciptakan.

Peringatan Para Ahli: Medsos Bukan Mainan untuk Anak

Suara para eksekutif tech kini sejalan dengan peringatan ilmuwan dan psikolog. Salah satu yang paling vokal adalah Jonathan Haidt, profesor dari Universitas New York, yang dalam bukunya “The Anxious Generation” menyatakan:

“Smartphone dan media sosial telah memicu krisis kesehatan mental pada remaja. Anak di bawah 14 sebaiknya tidak punya smartphone. Dan di bawah 16? Tidak boleh pakai media sosial sama sekali.”

Menurut Haidt, medsos tidak hanya soal hiburan ia membawa tiga ancaman utama ke kehidupan anak:

  • Tekanan sosial 24/7 – tidak ada waktu “offline” dari penilaian teman
  • Pengejaran validasi – like, follower, dan komentar menjadi ukuran harga diri
  • Paparan konten berbahaya – mulai dari konten ekstrem hingga AI-generated “slop” yang menyesatkan

Studi menunjukkan korelasi kuat antara penggunaan medsos intensif dan peningkatan kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan bahkan ide bunuh diri pada remaja terutama perempuan.

Dunia Mulai Bertindak: Australia Larang Medsos untuk Anak di Bawah 16

Tanda bahwa kekhawatiran ini bukan lagi teori: pemerintah mulai mengambil langkah tegas.

Pada Oktober 2025, Australia resmi melarang pengguna di bawah 16 tahun mengakses platform media sosial utama seperti Instagram, TikTok, dan Snapchat. Langkah ini didukung 76% responden dalam jajak pendapat nasional, meski menuai kritik dari kelompok privasi dan perusahaan tech.

Namun, intinya jelas: negara tidak lagi menyerahkan perlindungan anak sepenuhnya kepada orang tua atau perusahaan. Ini adalah pengakuan bahwa medsos seperti alkohol atau rokok harus diatur karena risikonya terlalu besar untuk generasi muda.

Negara lain, termasuk Inggris, Prancis, dan Kanada, kini menggodok kebijakan serupa. Di AS, beberapa negara bagian telah melarang notifikasi push untuk pengguna remaja, demi mengurangi ketergantungan.

Mengapa Orang Tua Harus Jadi Garda Terdepan

Meski perusahaan seperti Google mengklaim komitmen terhadap keamanan anak melalui fitur seperti YouTube Kids, Family Link, atau kontrol waktu layar kenyataannya, algoritma tetap dirancang untuk mempertahankan perhatian pengguna selama mungkin.