Bos YouTube Larang Anaknya Main Medsos! Ini yang Harus Orang Tua Tahu
- Alodokter
YouTube Kids, misalnya, masih dipenuhi AI-generated channels yang memproduksi konten “slop” berkualitas rendah namun menarik bagi anak karena musik repetitif dan animasi cerah. Banyak dari konten ini lolos moderasi otomatis dan menyedot miliaran tayangan.
Dalam konteks ini, teknologi bukan solusi ia bagian dari masalah.
Satu-satunya penangkal efektif adalah kehadiran aktif orang tua:
- Menetapkan aturan penggunaan jelas
- Menjadi teman diskusi tentang dunia digital
- Memberikan alternatif nyata: bermain di luar, membaca buku, kegiatan keluarga
Seperti dikatakan Mohan: “Apps won’t set limits on their own.”
Jika Anda tidak mengatur, algoritma akan melakukannya demi keuntungan, bukan demi kesejahteraan anak Anda.
Kesimpulan: Menyerahkan Anak pada Medsos Bukanlah Kebebasan Itu Kelalaian
Kalimat penutup dalam artikel asli sangat tajam:
“Leaving kids alone with social media is not freedom. It is neglect.”
Dan kenyataannya, mereka yang paling tahu bahayanya justru yang paling protektif.
Jika bos YouTube, pendiri Microsoft, dan miliarder tech membatasi akses anak mereka ke dunia digital, maka bukan berarti mereka anti-teknologi mereka pro-anak.
Sebagai orang tua di era digital, tugas kita bukan melarang teknologi, tapi mengelolanya dengan bijak. Karena kebebasan sejati bukanlah akses tak terbatas melainkan kemampuan membuat pilihan sehat, didukung oleh kasih sayang dan bimbingan.
Jangan biarkan algoritma mendidik anak Anda.
Anda dan hanya Anda yang seharusnya memegang kendali itu.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |