Komdigi & Telkomsel Bagikan 500 HP, Ini Kriteria Penerimanya di Aceh Tamiang hingga Bener Meriah

Komdigi & Telkomsel Bagikan 500 HP, Ini Kriteria Penerimanya di Aceh Tamiang hingga Bener Meriah
Sumber :
  • eraspace

Gadget – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama Telkomsel telah menyalurkan 500 unit smartphone kepada masyarakat terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Aceh. Bantuan ini merupakan bagian dari respons darurat untuk memulihkan akses komunikasi di wilayah yang infrastrukturnya rusak parah akibat bencana alam.

Namun, pertanyaan yang banyak muncul di masyarakat: siapa sebenarnya yang berhak menerima bantuan ini? Apakah ada kriteria khusus? Dan mengapa bantuan berupa handphone justru menjadi prioritas di tengah krisis kemanusiaan?

Artikel ini mengupas tuntas mekanisme distribusi, kriteria penerima, wilayah sasaran, serta alasan strategis di balik keputusan pemerintah membagikan smartphone sebagai bagian dari pemulihan pasca-bencana.

Latar Belakang: Komunikasi sebagai Kebutuhan Darurat

Pasca-bencana, akses komunikasi bukan sekadar kebutuhan sekunder ia adalah saluran hidup. Melalui telepon atau internet, korban bisa:

  • Menghubungi keluarga
  • Meminta bantuan medis
  • Melaporkan lokasi evakuasi
  • Mengkoordinasikan distribusi logistik

Namun, di Aceh, 80% infrastruktur telekomunikasi belum pulih sepenuhnya, jauh tertinggal dibanding Sumatera Utara (97%) dan Sumatera Barat (99%). Banyak warga kehilangan ponsel karena tersapu banjir atau rusak akibat korsleting listrik.

Melihat kondisi ini, Komdigi dan Telkomsel mengirimkan bantuan terpadu melalui pesawat kargo, yang mencakup:

  • 500 unit smartphone
  • 500 baterai cadangan
  • 100 unit genset 10 kVA
  • 50 rectifier (penyearah daya)

Semua perangkat ini ditujukan untuk memastikan jaringan tetap hidup dan masyarakat bisa terhubung.

Wilayah Sasaran: Tiga Kabupaten Prioritas di Aceh

Bantuan difokuskan pada tiga kabupaten yang mengalami kerusakan infrastruktur paling parah:

Ketiga wilayah ini menjadi prioritas karena:

  • Akses jalan terputus
  • Jaringan seluler lumpuh total di beberapa kecamatan
  • Banyak warga kehilangan perangkat komunikasi pribadi

Menteri Komdigi Meutya Hafid sebelumnya menegaskan bahwa pemulihan jaringan di ketiga kabupaten ini menjadi fokus utama dalam operasi tanggap darurat.

Kriteria Penerima Bantuan: Fleksibel tapi Prioritaskan yang Paling Membutuhkan

Salah satu hal menarik dari bantuan ini adalah tidak adanya kriteria kaku atau administratif yang rumit. Dalam konferensi pers pada Senin, 22 Desember 2025, Dirjen Komunikasi Publik dan Media Komdigi, Fifi Aleyda Yahya, menjelaskan:

“Intinya di lapangan itu situasi benar-benar dinamis, jadi mungkin bukan kriteria yang sangat-sangat baku.”

Namun, meski tidak formal, ada prinsip panduan prioritas yang digunakan oleh tim di lapangan:

1. Korban yang Perangkatnya Rusak atau Hilang
Ponsel yang rusak akibat terendam air atau tersapu longsor menjadi pertimbangan utama. Bantuan ini berfungsi sebagai pengganti alat komunikasi esensial.

2. Tenaga Lapangan & Relawan
Petugas dapur umum, koordinator logistik, petugas kesehatan, dan relawan lokal yang membutuhkan alat komunikasi untuk mengoordinasikan bantuan.

3. Kelompok Rentan yang Butuh Akses Darurat
Lansia, penyandang disabilitas, atau kepala keluarga tunggal yang tidak memiliki cara lain untuk menghubungi pihak luar.

4. Koordinasi dengan Pemerintah Daerah
Telkomsel bekerja paralel dengan pemerintah kabupaten dan kecamatan untuk mengidentifikasi penerima berdasarkan data lapangan terkini. Seperti diungkapkan Direktur Human Capital Management Telkomsel, Indrawan Ditrapradana:

“Telkomsel bersama Komdigi dan pemerintah daerah terus mendeteksi apa yang diperlukan masyarakat.”

Mengapa Bukan Uang atau Logistik Tapi HP?

Beberapa mungkin bertanya: Mengapa tidak memberikan beras atau selimut, yang lebih “nyata”?

Jawabannya strategis:
Tanpa komunikasi, bantuan logistik pun sulit sampai.

Smartphone memungkinkan:

  • Relawan melaporkan titik pengungsian
  • Warga mengakses info cuaca dan peringatan dini
  • Tim medis mengkoordinasikan evakuasi darurat
  • Keluarga terpisah saling menemukan

Dengan ditambah 500 baterai cadangan dan genset mobile 10 kVA, ponsel ini benar-benar bisa berfungsi meski listrik belum menyala. Genset tersebut cukup ringkas untuk dibawa ke dapur umum atau posko bantuan, dan mampu men-charge puluhan ponsel sekaligur.

Pendekatan Humanis: Bantuan yang Menyesuaikan Realitas Lapangan

Komdigi dan Telkomsel sengaja tidak menggunakan sistem pendaftaran online atau verifikasi KTP karena di zona bencana, infrastruktur administratif sering lumpuh.

Sebaliknya, mereka mengandalkan:

  • Asesmen cepat oleh tim lapangan
  • Koordinasi dengan kepala desa dan tokoh masyarakat
  • Respons terhadap kebutuhan mendesak secara real-time

Pendekatan ini mencerminkan filosofi tanggap bencana modern: cepat, fleksibel, dan berpusat pada manusia bukan prosedur birokrasi.

Proses Pemulihan: Aceh Masih Tertinggal, Tapi Terus Bergerak

Hingga 22 Desember 2025, pemulihan jaringan telekomunikasi di Aceh baru mencapai 80%, sementara:

  • Sumatera Utara: 97%
  • Sumatera Barat: 99%

Kesenjangan ini menunjukkan tingkat kerusakan di Aceh jauh lebih parah, terutama di wilayah pegunungan dan pedalaman. Oleh karena itu, bantuan seperti 500 HP bukan hanya simbolis tapi alat operasional penting dalam mempercepat pemulihan.

Kesimpulan: Bantuan Komunikasi = Bantuan Nyawa

Dalam situasi darurat, komunikasi adalah nyawa. Bantuan 500 smartphone dari Komdigi dan Telkomsel mungkin terlihat sederhana, tapi dampaknya luas: ia menghubungkan yang terpisah, menyampaikan yang tak tersampaikan, dan menyelamatkan yang terancam.

Meski kriterianya tidak kaku, pendistribusiannya tetap berbasis kebutuhan nyata di lapangan, dengan fokus pada mereka yang paling rentan dan paling berperan dalam koordinasi bantuan.

Bagi warga Aceh Tamiang, Gayo Lues, dan Bener Meriah, ponsel ini bukan sekadar gawai tapi jembatan kembali ke dunia luar, dan langkah pertama menuju pemulihan.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget