Mengenal Dark AI yang Membuat Dunia Siber Lebih Gelap
- Sarie/GadgetViva
Laporan OpenAI mengungkapkan bahwa para pelaku kejahatan siber telah menggunakan LLM untuk menciptakan persona palsu yang meyakinkan, merespons target secara real-time, dan menghasilkan konten multibahasa yang dirancang untuk menipu korban dan menerobos filter keamanan tradisional.
“AI tidak secara inheren dapat membedakan yang benar dan yang salah, melainkan alat yang mengikuti perintah. Bahkan ketika perlindungan telah diterapkan, kita tahu APT adalah penyerang yang gigih,” tambah Sergey.
Seiring dengan semakin mudah diakses dan mumpuninya perangkat dark AI, penting bagi organisasi dan individu di Asia Pasifik untuk memperkuat higiene keamanan siber, berinvestasi dalam deteksi ancaman yang didukung oleh AI itu sendiri, dan terus mempelajari bagaimana teknologi ini dapat dieksploitasi.
Beberapa tips yang dipaparkan Sergey untuk melakukan pencegahan agar tidak terkena dampak Dark AI beberapa di antaranya seperti menggunakan solusi keamanan generasi mendatang seperti Kaspersky Next untuk mendeteksi malware dan ancaman berbasis AI dalam rantai pasokan, memanfaatkan alat intelijen ancaman waktu nyata untuk memantau eksploitasi berbasis AI. membatasi kontrol akses dan edukasi karyawan untuk mengurangi risiko dari AI bayangan dan kebocoran data, serta mendirikan Pusat Operasi Keamanan (SOC) untuk pemantauan ancaman waktu nyata dan respons cepat.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |