Hubungan Antara Kemarahan dan Hipertensi: Fakta atau Mitos?
Minggu, 20 April 2025 - 07:00 WIB
Sumber :
- Alodokter
- Menyesuaikan Jadwal: Mengurangi beban kerja dan meminta bantuan orang lain jika diperlukan.
- Latihan Pernapasan: Menarik napas dalam-dalam dan perlahan dapat membantu merilekskan tubuh.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik dapat meredakan stres dan meningkatkan kesehatan jantung.
- Yoga dan Meditasi: Praktik ini membantu menenangkan pikiran dan tubuh.
- Tidur yang Cukup: Kurang tidur dapat memperburuk stres dan tekanan darah.
- Mengubah Perspektif: Menerima perasaan terhadap situasi dan mencari solusi yang konstruktif.
Kesimpulan
Meskipun belum ada bukti kuat bahwa sering marah secara langsung menyebabkan hipertensi jangka panjang, respons tubuh terhadap kemarahan dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah sementara. Oleh karena itu, penting untuk mengelola emosi dan stres dengan baik untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah risiko hipertensi.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |