Mengapa Hanya Pakistan yang Punya Senjata Nuklir di Dunia Islam? Ini Alasannya
- lifeworks
Bahkan, ada anggapan bahwa jika terjadi krisis di negara Muslim lain, Pakistan bisa menjadi “pelindung” dengan kekuatan nuklirnya. Meski begitu, ini lebih banyak bersifat politis daripada teknis.
Menolak Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT)
Pakistan juga menolak menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT). Alasannya cukup jelas: perjanjian ini dianggap tidak adil karena hanya lima negara besar—Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Inggris, dan Prancis—yang diizinkan secara resmi memiliki senjata nuklir.
Dengan menolak NPT, Pakistan membuka ruang untuk mengembangkan senjatanya sendiri tanpa hambatan hukum internasional. Hasilnya, pada tahun 1998, Pakistan resmi melakukan uji coba nuklir sebagai respon terhadap uji coba India sebelumnya.
Negara Muslim Lain Masih Terbatas
Lalu, mengapa negara Muslim lainnya tidak mengembangkan senjata nuklir?
Ada beberapa alasan kuat. Pertama, mereka tidak menghadapi ancaman langsung seperti Pakistan terhadap India.Kedua, sebagian besar negara Muslim tidak memiliki sumber daya teknologi dan dana yang mencukupi. Ketiga, tekanan dari negara-negara Barat membuat mereka berpikir dua kali. Lihat saja Iran, yang berkali-kali dijatuhi sanksi karena program nuklirnya.
Bahkan negara seperti Turki dan Mesir lebih memilih mengembangkan energi nuklir untuk kebutuhan damaiketimbang militer.
Posisi Strategis di Asia Selatan
Secara geografis dan politik, Pakistan memegang peran penting di Asia Selatan. Memiliki senjata nuklir bukan hanya soal pertahanan, tetapi juga meningkatkan daya tawar Pakistan di kancah internasional.
Kekuatan ini menjadikan Pakistan lebih percaya diri dalam menghadapi tekanan global, sekaligus meningkatkan rasa percaya diri nasional di tengah warga negaranya.
Pakistan dan “Bom Islam”
Hingga saat ini, Pakistan tetap menjadi satu-satunya negara Muslim yang memiliki senjata nuklir. Ini bukan kebetulan, melainkan hasil dari kombinasi:
Konflik sejarah dengan India,
Kepemimpinan yang berani mengambil risiko,
Ketidakpastian jaminan keamanan global,
Penolakan terhadap perjanjian internasional yang dianggap tidak adil,
Serta posisi strategis dalam peta politik dunia.
Sementara itu, negara-negara Muslim lainnya masih harus bergulat dengan keterbatasan, tekanan internasional, dan prioritas pembangunan lainnya. Maka tak heran, jika Pakistan kini dikenal sebagai satu-satunya pemilik “bom Islam”, baik secara simbolis maupun nyata.