Netanyahu Dihujat Perdana Menteri Qatar: Serangan Israel ke Doha Disebut Skandal Internasional
- qatar
Ketegangan di Timur Tengah kembali memanas setelah serangan udara Israel menghantam ibu kota Qatar, Doha. Serangan tersebut segera memicu gelombang kecaman keras dari pemerintah Qatar yang menilai tindakan itu sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional sekaligus ancaman nyata bagi keamanan nasional mereka. Situasi ini tidak hanya mengguncang kedaulatan negara kecil di Teluk tersebut, tetapi juga berpotensi menggagalkan upaya perdamaian yang sedang diusahakan bersama Amerika Serikat dan Mesir.
Kecaman Keras atas Serangan
Dalam pernyataan resminya, pemerintah Qatar menegaskan bahwa serangan Israel merupakan bentuk “serangan kriminal yang tidak bisa ditoleransi”. Mereka menyebut tindakan itu melanggar norma-norma internasional sekaligus mencederai prinsip dasar hubungan antarnegara. Serangan semacam ini, menurut otoritas Doha, bukan hanya melukai rakyat sipil, tetapi juga menyerang simbol kedaulatan dan keamanan sebuah negara.
Kecaman tersebut langsung diperkuat dengan desakan agar komunitas internasional tidak tinggal diam. Qatar menilai tindakan Israel harus dipandang sebagai peringatan global bahwa hukum internasional bisa diabaikan begitu saja jika tidak ada langkah tegas dari dunia internasional.
Kritik Tajam terhadap Netanyahu
Reaksi keras tidak berhenti sampai di situ. Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, juga melancarkan kritik tajam terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Ia menyebut Netanyahu sebagai pemimpin “narsis dan tanpa moral” karena melakukan serangan di tengah proses perdamaian yang justru sedang difasilitasi Qatar sendiri.
Pernyataan ini menambah dimensi moral dan diplomatik dari konflik tersebut. Al-Thani menegaskan bahwa serangan Israel tidak hanya mengorbankan nyawa dan melanggar hukum, tetapi juga mengkhianati semangat perdamaian yang sedang diperjuangkan berbagai pihak.
Hak Membalas dan Tindakan Hukum
Qatar pun tidak tinggal diam dalam menghadapi serangan ini. Pemerintah Doha menegaskan bahwa mereka memiliki hak penuh untuk memberikan respons komprehensif. Respons itu bisa berupa langkah hukum, diplomatik, maupun bentuk lain yang dianggap perlu untuk melindungi warganya.
Sebagai langkah awal, Qatar membentuk tim hukum khusus guna menyelidiki insiden tersebut. Tim ini diberi mandat untuk mengumpulkan bukti dan menyiapkan jalur legal agar serangan Israel bisa dibawa ke forum internasional. Dengan begitu, Qatar berharap dapat mencegah terulangnya serangan terhadap wilayahnya sekaligus memberikan efek jera.