Kisah Gelap Greta Thunberg di Penjara Israel: Siksaan, Ejekan, dan Air Jadi Senjata!

Greta Thunberg Beberkan Mimpi Buruk di Penjara Israel
Sumber :
  • lifehack

Di tengah suhu ekstrem, air justru dijadikan senjata penyiksaan paling efektif. Greta mengungkapkan bahwa dirinya dan para aktivis lain sengaja dibiarkan kehausan di bawah panas terik. Para penjaga penjara bahkan berjalan di depan jeruji dengan membawa botol air, hanya untuk mempermainkan para tahanan.

“Rasanya sangat menyiksa. Kami berteriak meminta air, tapi mereka hanya tertawa. Mereka berjalan sambil mengangkat botol air di depan kami, seolah mempermainkan penderitaan kami,” ujarnya.

Ironisnya, ketika akhirnya air diberikan, sebagian tahanan hanya menerima air keran kotor berwarna cokelat, yang justru membuat mereka sakit. Tindakan tersebut, menurut Thunberg, bukan lagi sekadar kekerasan fisik, tetapi sudah masuk pada bentuk penyiksaan psikologis yang sistematis dan terencana.

Melihat Kekejaman dari Dekat

Selama penahanannya, Thunberg juga menyaksikan langsung kekerasan terhadap tahanan Palestina, terutama terhadap perempuan dan anak-anak. Ia melihat tembok-tembok penjara yang dipenuhi lubang peluru dan noda darah, serta pesan-pesan terakhir yang diukir oleh tahanan Palestina di dinding sel — tanda nyata penderitaan dan harapan yang perlahan padam.

“Saya melihat bagaimana mereka memperlakukan warga Palestina. Anak-anak dipukul, perempuan diteriaki. Semua itu terjadi di depan mata saya,” tuturnya. Pemandangan itulah yang membuat Greta semakin yakin bahwa isu kemanusiaan di Palestina jauh lebih besar daripada sekadar konflik politik.

Fokus Baru: Pembebasan Tahanan Palestina

Setelah bebas, Greta Thunberg mengaku pengalamannya di penjara Israel telah mengubah fokus perjuangannya. Jika sebelumnya ia dikenal luas karena kampanye besar “Fridays for Future” untuk menyelamatkan bumi dari krisis iklim, kini Greta menegaskan bahwa perjuangan kemanusiaan juga bagian penting dari perjuangan untuk keadilan global.

Ia menegaskan bahwa misi Global Sumud Flotilla kini tidak hanya menyalurkan bantuan, tetapi juga mendorong pembebasan ribuan tahanan Palestina, termasuk anak-anak yang ditahan tanpa proses pengadilan. “Ini bukan tentang saya. Ada ribuan warga Palestina yang hidup dalam ketakutan setiap hari, dan dunia memilih diam,” ucap Greta.

Pernyataan Thunberg ini mengguncang publik dunia, terutama di Eropa. Banyak pihak menyerukan investigasi independen atas dugaan penyiksaan yang dialami para aktivis kemanusiaan tersebut. Menteri Luar Negeri Swedia bahkan menyebut tindakan Israel sebagai “pelanggaran serius terhadap hukum internasional.”