Bukan dari Belanda! Alexander Zwiers Siap Bawa Pelatih Kejutan untuk Timnas Indonesia, Nama Ini Jadi Sorotan!
- PSSI
Langkah PSSI untuk mencari pelatih baru Timnas Indonesia memasuki babak baru. Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan terpaku pada satu kebangsaan tertentu dalam menentukan sosok pengganti Patrick Kluivert. Bahkan, ia memberi sinyal kuat bahwa pelatih berikutnya tidak harus berasal dari Belanda.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2025, Zwiers menjelaskan bahwa fokus utama PSSI adalah menemukan sosok yang benar-benar cocok untuk memimpin skuad Garuda menuju level yang lebih tinggi.
“Profil yang kami cari itu bebas dari segi nasionalisme. Kami hanya ingin mencari yang paling cocok buat Indonesia,” ujar pria asal Belanda berusia 50 tahun tersebut. “Kami ingin seseorang yang selaras dengan visi kami, yang bisa membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia selanjutnya.”
Ia menambahkan, PSSI ingin pelatih yang bukan hanya mampu memberikan hasil jangka pendek, tetapi juga memiliki kedekatan emosional dengan para suporter dan memahami dinamika sepak bola Indonesia. “Kami mencari pelatih yang bisa beradaptasi, bekerja sama dengan tim pelatih lokal, dan membangun semangat yang positif di dalam maupun di luar lapangan,” lanjutnya.
Jejak Sukses Alexander Zwiers di Yordania
Sebelum menjabat sebagai Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers bukanlah nama asing di dunia sepak bola Asia. Ia pernah menorehkan prestasi gemilang bersama Federasi Sepak Bola Yordania pada periode 2019 hingga 2025. Selama masa kepemimpinannya di sana, Yordania mengalami kemajuan pesat — dari tim medioker menjadi salah satu kekuatan baru di benua Asia.
Salah satu langkah paling berani sekaligus visioner yang dilakukan Zwiers saat itu adalah menunjuk pelatih asal Maroko, Hussein Ammouta, untuk menangani Timnas Yordania pada Juni 2023. Keputusan tersebut sempat menuai kritik, terutama karena Ammouta tidak langsung memberikan hasil positif.
Dalam enam pertandingan pertamanya, Yordania hanya mampu mencatat satu hasil imbang dan menelan lima kekalahan. Namun, situasi berubah drastis setelahnya. Dalam 11 laga berikutnya, Yordania bangkit dengan delapan kemenangan, satu imbang, dan hanya dua kekalahan.
Kebangkitan tersebut mencapai puncaknya ketika Yordania tampil impresif di Piala Asia 2023. Mereka sukses menyingkirkan Irak dengan skor 2-1 di babak 16 besar, kemudian membuat kejutan besar dengan menumbangkan Korea Selatan 2-0 di semifinal. Bahkan, di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Yordania menaklukkan Arab Saudi 2-1 dan keluar sebagai juara Grup G.
Dengan catatan itu, Yordania tidak hanya menembus final Piala Asia untuk pertama kalinya, tetapi juga melangkah ke babak selanjutnya dalam Kualifikasi Piala Dunia. Sayangnya, perjalanan Ammouta bersama Yordania berakhir pada 11 Juni 2024 karena persoalan gaji. Meski demikian, warisan yang ia tinggalkan membuat namanya masuk radar berbagai federasi sepak bola di Asia, termasuk Indonesia.
Kandidat Potensial untuk Timnas Indonesia?
Kedekatan profesional antara Alexander Zwiers dan Hussein Ammouta membuat publik berspekulasi bahwa pelatih asal Maroko itu berpeluang dibawa ke Indonesia. Ammouta dikenal sebagai pelatih yang memiliki pendekatan taktik modern dan mampu mengangkat performa tim yang sebelumnya kurang diperhitungkan.
Bukan tidak mungkin, Zwiers akan mempertimbangkan sosok tersebut mengingat pengalaman dan rekam jejaknya di Asia cukup kuat. Terlebih, Ammouta juga memiliki kemampuan membangun tim yang solid secara mental dan teknis — dua hal yang kerap menjadi tantangan bagi Timnas Indonesia.
Namun demikian, hingga saat ini PSSI belum mengonfirmasi siapa pun yang akan mengisi kursi pelatih kepala. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa proses pencarian masih sangat awal dan belum ada komunikasi resmi dengan calon mana pun.
“Kalau ditanya apakah kami sudah mengontak calon pelatih, jawabannya belum. Kami belum melakukan pencarian siapa pun, tapi kami ingin move on dan fokus memperbaiki sistem dulu,” ujar Erick dalam kesempatan yang sama.
Kriteria Pelatih yang Dicari PSSI
Berdasarkan pernyataan Zwiers, pelatih yang dicari bukan hanya soal reputasi besar atau kewarganegaraan, melainkan tentang kecocokan dengan karakter sepak bola Indonesia. Artinya, PSSI ingin sosok yang bisa memahami kultur, mengelola pemain muda, dan membawa visi jangka panjang.
Selain itu, pengalaman melatih di Asia menjadi nilai tambah. Banyak pihak menilai, pelatih yang pernah menangani tim Asia akan lebih cepat beradaptasi dengan gaya permainan, kondisi cuaca, hingga karakter lawan di kawasan ini. Hal inilah yang sempat menjadi kekurangan dari pelatih sebelumnya, Patrick Kluivert, yang dinilai belum familiar dengan sepak bola Asia.
Pengamat sepak bola nasional juga menilai bahwa pelatih baru sebaiknya mampu menyeimbangkan hasil instan dengan pembangunan jangka panjang. Dengan kompetisi yang terus berkembang dan ekspektasi publik yang semakin tinggi, Timnas Indonesia membutuhkan pelatih yang punya visi berkelanjutan, bukan sekadar mengejar kemenangan sesaat.
Menuju Era Baru Sepak Bola Indonesia
PSSI tampaknya benar-benar ingin memulai era baru dengan pendekatan yang lebih sistematis dan profesional. Dengan kehadiran Alexander Zwiers sebagai Direktur Teknik, diharapkan proses rekrutmen pelatih akan dilakukan berdasarkan analisis mendalam, bukan sekadar faktor popularitas.
Jika akhirnya Zwiers mempertimbangkan nama Hussein Ammouta, itu bukan semata karena hubungan personal, melainkan karena bukti konkret yang sudah ditunjukkannya di Yordania. Prestasi Ammouta menjadi cerminan bahwa dengan kerja keras, perencanaan matang, dan dukungan penuh dari federasi, sebuah tim bisa melampaui batasnya.
Kini, publik Indonesia hanya bisa menunggu keputusan resmi PSSI dalam beberapa minggu ke depan. Siapa pun yang terpilih nanti, satu hal yang pasti — harapan besar tetap sama: melihat Garuda terbang tinggi dan akhirnya menembus Piala Dunia.
Dengan semangat baru dan visi yang lebih terbuka, perjalanan Timnas Indonesia menuju panggung dunia tampaknya akan dimulai dari sini.