PSSI Akui Kendala Biaya Hambat Seleksi Pelatih Baru Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Dicoret dari Bursa
- Iraq FA
Ringkasan Berita:
PSSI menegaskan tidak ada pembicaraan dengan Shin Tae-yong dan menutup peluang kembalinya pelatih asal Korea Selatan itu ke Timnas Indonesia.
Vivin Cahyani dari Exco PSSI menyebut kendala biaya menjadi salah satu hambatan dalam mencari pelatih baru Garuda.
Sejumlah nama pelatih top Asia dan Eropa disebut dalam radar, namun proses seleksi masih berjalan hati-hati dan penuh pertimbangan.
Gadget – Proses pencarian pelatih baru Timnas Indonesia masih berjalan alot. Setelah pemecatan Patrick Kluivert usai kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026, publik berharap federasi segera mengumumkan pengganti. Namun, PSSI kini mengakui bahwa ada faktor krusial yang membuat proses seleksi belum tuntas: masalah biaya dan strategi jangka panjang.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Vivin Cahyani, menjelaskan bahwa perekrutan pelatih Timnas Indonesia tidak semata soal nama besar, tetapi juga tentang kesesuaian dengan visi sepak bola nasional. Dalam pernyataannya yang diterima Senin (3/11/2025), Vivin menegaskan kabar mengenai kembalinya Shin Tae-yong tidak benar.
“Kami ingin meluruskan bahwa berita mengenai kembalinya pelatih Shin Tae-yong (STY) itu tidak valid. Tidak ada pembicaraan apa pun antara PSSI dengan STY,” tegas Vivin.
Shin Tae-yong Dicoret, PSSI Fokus ke Sosok Baru
Rumor kembalinya Shin Tae-yong sempat ramai di media sosial setelah kepergian Kluivert. Banyak pihak, termasuk suporter Garuda, berharap pelatih asal Korea Selatan itu bisa kembali memimpin Timnas Indonesia. Namun, PSSI telah menutup peluang tersebut.
Menurut Vivin, federasi kini fokus mencari pelatih yang sesuai dengan peta jalan sepak bola Indonesia yang baru. Targetnya bukan hanya memperbaiki performa Timnas jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi kuat untuk generasi berikutnya.
“PSSI sedang bekerja keras mencari sosok pelatih senior yang akan memimpin Timnas dalam jangka panjang sesuai visi dan roadmap baru,” ujar Vivin.
Ia menambahkan, proses pemilihan pelatih dilakukan dengan sangat matang. PSSI ingin memastikan sosok yang ditunjuk benar-benar membawa perubahan positif bagi Timnas Indonesia. Karena itu, publik diminta bersabar.
“Kami meminta semua pihak untuk bersabar. Proses ini butuh waktu dan pertimbangan yang matang,” lanjutnya.
Masalah Biaya Jadi Pertimbangan Utama PSSI
Selain urusan teknis dan strategi, Vivin juga menyoroti faktor finansial sebagai kendala utama. Biaya perekrutan pelatih kelas dunia tidak murah, terutama jika dikaitkan dengan kontrak jangka panjang dan kebutuhan staf pendukung.
“Prestasi adalah investasi. Ini bukan cuma soal biaya, tapi juga waktu dan strategi yang pas,” ucap Vivin.
Dengan pernyataan ini, PSSI tampak menegaskan bahwa pencarian pelatih baru bukan hanya tentang kemampuan membayar, tetapi juga tentang efisiensi dan keberlanjutan. Federasi tak ingin mengulangi kesalahan masa lalu dalam memilih pelatih tanpa perencanaan matang.
Daftar Kandidat Pelatih: Dari Asia hingga Eropa
Dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah nama mulai dikaitkan dengan kursi panas pelatih Timnas Indonesia. Beberapa di antaranya adalah sosok berpengalaman di kancah Asia, seperti Jesus Casas, mantan pelatih Irak yang dipecat pada Maret 2025, dan Timur Kapadze, yang sempat membawa Uzbekistan lolos ke Piala Dunia 2026 meski hanya berstatus caretaker.
Selain itu, rumor juga menyebut ada tiga nama pelatih top dunia yang masuk radar. Mereka adalah Roberto Donadoni, Juan Carlos Osorio, dan Oscar Garcia — ketiganya dikenal berpengalaman menangani klub dan tim nasional dengan reputasi kuat.
Meski begitu, belum ada konfirmasi resmi dari PSSI terkait kandidat yang sedang didekati. Federasi menegaskan masih dalam tahap penjajakan dan evaluasi mendalam.
Garuda Butuh Arah Baru, Publik Diminta Bersabar
Pasca kegagalan di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia butuh arah baru. Dua kekalahan beruntun dari Arab Saudi dan Irak memperlihatkan bahwa perubahan di level taktik dan mental pemain mutlak diperlukan. Oleh karena itu, penunjukan pelatih baru diharapkan menjadi momentum kebangkitan.
Namun, seperti diungkap PSSI, semua proses harus dilakukan dengan kesabaran dan perhitungan matang. Tidak hanya menyoal biaya, tetapi juga menyangkut filosofi bermain, komunikasi dengan pemain lokal, hingga kemampuan membangun tim dari berbagai level usia.
Federasi pun memastikan bahwa keputusan akhir nantinya tidak akan diambil terburu-buru, melainkan berdasarkan analisis profesional dan kebutuhan jangka panjang sepak bola nasional.
Seleksi pelatih baru Timnas Indonesia kini berada di tahap kritis. PSSI memastikan Shin Tae-yong dicoret, sementara kendala biaya menjadi faktor yang memperlambat proses. Meski begitu, federasi berkomitmen menghadirkan sosok pelatih berkualitas untuk membawa Timnas Indonesia ke arah yang lebih baik.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |