Wilayah Anda Masuk? BMKG Sebut Daerah Ini Rawan Hujan Ekstrem Pada 7–13 November!

Wilayah Anda Masuk? BMKG Sebut Daerah Ini Rawan Hujan Ekstrem Pada 7–13 November!
Sumber :
  • bpbd Jotimprov

Gadget – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk periode 7–13 November 2025. Berdasarkan prospek cuaca mingguan terbarunya, BMKG memprediksi puluhan wilayah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat, disertai angin kencang, yang dapat memicu banjir, longsor, dan genangan.

Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah dengan topografi rawan bencana atau sistem drainase yang rentan kewalahan. Artikel ini menyajikan daftar lengkap wilayah terdampak, analisis ilmiah di balik fenomena cuaca ekstrem, serta langkah mitigasi yang direkomendasikan BMKG.

Faktor Ilmiah di Balik Cuaca Ekstrem 7–13 November 2025

BMKG menjelaskan bahwa potensi hujan lebat dalam sepekan ke depan bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari interaksi kompleks antara dinamika atmosfer global, regional, dan lokal.

1. Dipole Mode Index (DMI) Negatif
BMKG mencatat DMI mencapai −1.94, menandakan pemanasan signifikan di Samudra Hindia bagian timur—dekat wilayah Indonesia. Kondisi ini meningkatkan aliran uap air ke Indonesia bagian barat, memicu pembentukan awan konvektif intensif.

2. La Niña Lemah
Fenomena iklim La Niña lemah mulai menunjukkan pengaruhnya. La Niña dikenal meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia, terutama di bagian barat dan selatan.

3. Aktivitas Madden–Julian Oscillation (MJO)
MJO—gelombang tropis yang bergerak dari barat ke timur—sedang aktif di fase konvektif. Ini memperkuat pembentukan awan hujan di wilayah Sumatera, Jawa, hingga Papua.

4. Gelombang Atmosfer Lainnya
Gelombang Rossby Ekuator: memperkuat tekanan rendah di wilayah barat Indonesia.
Gelombang Kelvin: meningkatkan kelembapan dan konveksi di wilayah timur.

5. Siklon Tropis Fung Wong
Keberadaan Siklon Tropis Fung Wong di Samudra Pasifik bagian barat juga berkontribusi terhadap peningkatan kelembapan dan aliran massa udara ke wilayah Indonesia timur, khususnya Papua.

Kombinasi semua faktor ini menciptakan kondisi atmosfer yang sangat labil, ideal untuk terjadinya hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang.

Periode 7–9 November 2025: Wilayah Rawan Hujan Lebat & Angin Kencang

Wilayah Berpotensi Hujan Sedang hingga Lebat

  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Lampung
  • DKI Jakarta
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua Barat Daya
  • Papua Barat
  • Papua Tengah
  • Papua

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat hingga Sangat Lebat (Kategori Siaga)

  • Aceh
  • Bengkulu
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • DIY Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Sulawesi Barat
  • Papua Pegunungan
  • Papua Selatan

Wilayah Berpotensi Angin Kencang

  • Aceh
  • Sumatera Barat
  • Lampung
  • Jawa Barat
  • Sulawesi Utara
  • Maluku Utara
  • Papua

Periode 10–13 November 2025: Pola Cuaca Bergeser, Tapi Ancaman Tetap Ada

Wilayah Berpotensi Hujan Sedang hingga Lebat

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Kepulauan Riau
    Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Bengkulu
  • Lampung
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua Barat Daya
  • Papua Barat

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat hingga Sangat Lebat (Kategori Siaga)

  • Kepulauan Bangka Belitung
  • DIY Yogyakarta
  • Papua Tengah
  • Papua Pegunungan
  • Papua
  • Papua Selatan
  • Wilayah Berpotensi Angin Kencang
  • Kalimantan Timur

Analisis Geografis: Mengapa Wilayah Ini Lebih Rentan?

Beberapa daerah seperti Jawa Barat, DIY Yogyakarta, dan Papua Pegunungan memiliki karakteristik yang memperparah dampak hujan lebat:

  • Jawa Barat & DIY: padat penduduk, sistem drainase sering kewalahan, dan banyak lereng rawan longsor.
  • Papua Pegunungan: topografi curam dan curah hujan tinggi bisa memicu banjir bandang dalam hitungan menit.
  • Kalimantan Timur: potensi angin kencang berisiko mengganggu aktivitas penerbangan dan infrastruktur energi.

Sementara itu, Aceh dan Sumatera Barat—yang masuk dalam zona subduksi—harus waspada terhadap kombinasi hujan deras dan gempa, meski tidak disebutkan dalam laporan ini.

Imbauan Resmi BMKG: Langkah Mitigasi untuk Masyarakat

BMKG menekankan pentingnya antisipasi dini. Berikut rekomendasi utama:

  • Pantau informasi cuaca harian melalui situs bmkg.go.id atau aplikasi Info BMKG.
  • Bersihkan saluran air di sekitar rumah dan lingkungan.
  • Hindari aktivitas di bantaran sungai, lereng bukit, atau area rawan longsor.
  • Siapkan tas siaga bencana berisi dokumen penting, obat, dan perlengkapan darurat.
  • Batasi perjalanan ke daerah terpencil saat cuaca buruk.
  • Ikuti arahan BPBD setempat jika terjadi evakuasi.

Dampak Potensial: Transportasi Terhambat, Aktivitas Terganggu

Hujan lebat dan angin kencang berisiko:

  • Mengganggu lalu lintas darat akibat genangan dan longsor.
  • Menyebabkan penundaan penerbangan di bandara seperti Soekarno-Hatta, Juanda, dan Sentani.
  • Mengganggu aktivitas sekolah dan kerja, terutama di wilayah perkotaan.
  • Memperburuk kondisi kesehatan masyarakat, seperti peningkatan kasus ISPA dan demam berdarah.

Kesimpulan: Waspada, Bukan Panik

Cuaca ekstrem adalah bagian dari dinamika iklim tropis Indonesia. Namun, dengan informasi akurat dan kesiapsiagaan kolektif, risiko bencana bisa diminimalkan. BMKG menegaskan bahwa tidak ada indikasi anomali, melainkan pola musiman yang diperkuat oleh fenomena iklim global.

Yang terpenting: jangan abaikan peringatan dini. Karena dalam bencana hidrometeorologi, detik-detik pertama adalah penentu keselamatan.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget