Gubernur Sumut Diminta Selidiki: Apakah Banjir Bawa Kayu dari Pembalakan Liar?

Gubernur Sumut Diminta Selidiki: Apakah Banjir Bawa Kayu dari Pembalakan Liar?
Sumber :
  • Tangkapan Tiktok

Gadget – Banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera pada akhir November 2025 bukan hanya membawa lumpur, puing, dan air tapi juga ratusan batang gelondongan kayu yang terhanyut hingga ke pantai. Fenomena ini bukan sekadar pemandangan mengejutkan, melainkan petunjuk kuat atas praktik pengelolaan hutan yang bermasalah, termasuk kemungkinan pembalakan liar terstruktur melalui celah regulasi.

Wilayah Anda Masuk? BMKG Sebut Daerah Ini Rawan Hujan Ekstrem Pada 7–13 November!

Video viral yang beredar di media sosial memperlihatkan arus deras di Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, dan Sibolga, Sumatera Utara, menghanyutkan tumpukan kayu besar bukan ranting atau pohon tumbang alami, melainkan batang yang telah diraut dan dibelah, khas hasil tebangan komersial. Di Sumatera Barat, pantai Air Tawar di Padang pun dipenuhi tumpukan kayu gelondongan pasca-banjir, seolah hutan sedang “membalas dendam” atas eksploitasi yang tak terkendali.

Lalu, dari mana asal kayu-kayu itu? Apakah benar berasal dari aktivitas ilegal yang memperparah bencana? Dan bagaimana respons pemerintah terhadap temuan mencurigakan ini?

BMKG Keluarkan Peringatan Darurat: Gelombang 4 Meter Datang 3–6 November

Artikel ini mengupas tuntas asal-usul dugaan kayu gelondongan, kaitannya dengan praktik PHAT (Pemegang Hak Atas Tanah), respons Gubernur Sumut, serta langkah investigasi Kementerian Kehutanan yang sedang berlangsung.

Banjir Bandang Bawa “Muatan” yang Tidak Biasa

Hujan Ekstrem Mengancam! Cek Apakah Kota Anda Masuk Daftar BMKG 26–27 Oktober

Biasanya, banjir membawa material alami seperti batu, tanah, akar pohon, atau ranting. Namun, yang terjadi di Sumatera Utara dan Sumatera Barat berbeda. Warga dan relawan melaporkan puluhan hingga ratusan batang kayu berukuran besar dengan diameter mencapai 30–50 cm terseret arus hingga menumpuk di sungai, jembatan, dan garis pantai.

Ciri khas kayu ini:

  • Permukaan halus, bukan kulit pohon alami
  • Bentuk seragam, menunjukkan proses pemotongan
  • Beberapa masih memiliki bekas tali atau tumpukan teratur

Hal ini memicu kecurigaan publik: jika bukan dari tebangan liar, mengapa kayu-kayu ini berada di hulu sungai saat banjir melanda?

Respons Gubernur Sumut: Fokus Evakuasi, Tapi Janji Akan Periksa

Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, mengakui keberadaan gelondongan kayu tersebut saat ditanya awak media di Lanud Soewondo, Medan, pada Kamis (27/11/2025). Namun, ia menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah evakuasi dan logistik bagi warga terdampak.

Halaman Selanjutnya
img_title