AS Dituding Ingin Kuasai Minyak Venezuela, Karakas Akan Melawan

Dalam pernyataannya, Moncada juga menuding Amerika Serikat mengalami ketergantungan berlebihan terhadap minyak Venezuela. Menurutnya, obsesi itu menjadi pemicu utama tekanan politik, ekonomi, hingga militer yang terus diarahkan kepada negaranya. Ia menilai kebijakan sanksi dan blokade bukan semata-mata soal keamanan, melainkan kepentingan energi.

Karena itu, Venezuela mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil langkah konkret. Karakas meminta agar forum tertinggi keamanan dunia itu membahas agresi Amerika Serikat dan mengambil tindakan sesuai Pasal 39 Piagam PBB guna memulihkan legalitas internasional. Pemerintah Venezuela menilai keterlibatan PBB menjadi sangat penting untuk mencegah konflik terbuka.

Di sisi lain, pengamat internasional menilai konflik antara Amerika Serikat dan Venezuela bukan isu baru. Perseteruan ini telah berlangsung bertahun-tahun, terutama sejak Venezuela tetap mempertahankan kontrol negara atas cadangan minyaknya yang termasuk terbesar di dunia. Namun, langkah terbaru Washington dinilai sebagai eskalasi paling serius dalam beberapa tahun terakhir.

Bagi Venezuela, isu ini bukan sekadar soal minyak, tetapi juga soal kedaulatan dan martabat negara. Pemerintah Karakas menegaskan tidak akan tunduk pada tekanan atau ancaman apa pun. Sebaliknya, mereka memilih membawa persoalan ini ke ranah hukum dan diplomasi internasional.

Dengan dinamika yang terus berkembang, dunia kini menanti bagaimana sikap Dewan Keamanan PBB terhadap permintaan Venezuela. Apakah akan ada langkah konkret untuk meredakan ketegangan, atau justru konflik ini akan semakin membesar, masih menjadi tanda tanya. Yang jelas, perebutan pengaruh dan sumber daya kembali menunjukkan betapa rumitnya geopolitik global saat ini.