Thodex Guncang Turki Lagi! Bos Kripto Tewas di Penjara, Diduga Ada Keterlibatan Elite Politik

Thodex Guncang Turki Lagi! Bos Kripto Tewas di Penjara, Diduga Ada Keterlibatan Elite Politik
Sumber :
  • x.com

Gadget – Turki diguncang oleh kematian mendadak Faruk Fatih Ozer, pendiri dan mantan CEO bursa kripto Thodex, yang ditemukan tewas di sel tahanannya pada akhir Oktober 2025. Pria berusia 31 tahun ini sedang menjalani hukuman 11.196 tahun penjara salah satu vonis terpanjang dalam sejarah peradilan Turki setelah terbukti bersalah atas penipuan, pencucian uang, dan kepemimpinan jaringan kriminal terkait kejatuhan Thodex pada 2021.

Giorgia Meloni dan Menterinya Dilaporkan ke ICC Akibat Dukungan kepada Israel di Gaza!

Namun, kematian Ozer bukan sekadar akhir tragis dari seorang pengusaha kripto yang jatuh. Ia memicu gelombang pertanyaan serius tentang kondisi penjara, kelayakan pengawasan terhadap tahanan berisiko, bahkan spekulasi keterlibatan pihak berkuasa. Pasalnya, Ozer ditemukan tergantung di kamar mandi selnya menggunakan handuk dan seprai yang diikat menjadi tali di penjara keamanan tinggi Tekirdag F-Type, fasilitas yang selama ini dikritik habis-habisan oleh organisasi hak asasi manusia karena praktik isolasi total.

Artikel ini mengupas kronologi kematian, kontroversi hukum Thodex, tuduhan kelalaian penjara, serta kemungkinan keterkaitan politik yang membuat kasus ini jauh lebih rumit dari sekadar “bunuh diri”.

Xiaomi Pastikan 20 Perangkat Tak Akan Dapat Pembaruan HyperOS 3.1

Siapa Faruk Fatih Ozer? Dari Bintang Kripto hingga Terpidana Seumur Hidup

Faruk Fatih Ozer mendirikan Thodex pada 2017 sebagai bursa kripto lokal di Istanbul. Dalam waktu singkat, Thodex menjadi salah satu platform paling populer di Turki, menarik ratusan ribu investor termasuk kalangan milenial yang gencar berinvestasi di aset digital selama booming kripto 2020–2021.

Amazfit T-Rex 3 Pro 44mm Resmi Rilis Global: Smartwatch Tangguh, Kecil tapi Gahar!

Namun, pada April 2021, Thodex tiba-tiba menghentikan semua operasi. Pengguna tak bisa menarik dana. CEO menghilang. Aset senilai miliaran dolar menurut estimasi firma forensik Chainalysis menguap. Ozer kabur ke Albania, tetapi ditangkap pada 2023 dan diekstradisi ke Turki.

Di pengadilan, ia divonis 11.196 tahun penjara bersama 20 terdakwa lain, termasuk dua saudara kandungnya. Vonis ini mencerminkan skala kejahatan yang dianggap sistematis dan terorganisir, meski angka kerugian resmi hanya disebut USD 24 juta, jauh di bawah estimasi independen USD 2,6 miliar.

Kematian di Sel Isolasi: Bunuh Diri atau Kelalaian Fatal?

Menurut otoritas penjara, Ozer ditemukan tak bernyawa di kamar mandi selnya di Tekirdag F-Type, penjara keamanan maksimum yang dikenal menerapkan isolasi total tahanan jarang berinteraksi, bahkan dengan pengawal.

Pihak berwenang menduga bunuh diri. Di selnya ditemukan catatan misterius, termasuk lembaran berisi instruksi cara menggantung diri. Namun, pengacara Ozer, Sevgi Erarslan, menolak menerima narasi ini begitu saja.

“Jasadnya baru ditemukan 10 jam setelah kematian. Jika benar, itu berarti pengawasan sangat buruk,” ujarnya kepada Bloomberg. 

Erarslan mengungkap bahwa Ozer sudah didiagnosis mengalami gangguan kecemasan dan sedang dalam pengobatan. Ia menolak bertemu keluarga, semakin menarik diri selama berbulan-bulan. Keluarganya bahkan sempat meminta agar ia dipindahkan dari sel tunggal, tetapi Ozer menolak.

Namun, pengacara menegaskan: penjara tetap berkewajiban mengawasi tahanan berisiko, terlepas dari permintaan pribadi. “Ia kehilangan harapan. Saudaranya seharusnya sudah bebas setelah banding dikabulkan, tapi masih ditahan. Itu membuatnya putus asa,” tambah Erarslan.

Kritik terhadap Penjara F-Type dan Rekam Jejak HAM Turki

Penjara Tekirdag F-Type bukan nama baru dalam kontroversi. Fasilitas ini bagian dari sistem penjara “F-type” Turki yang dirancang untuk tahanan teroris, koruptor, dan penjahat berat. Namun, kelompok HAM seperti Amnesty International berulang kali mengkritik praktik isolasi ekstrem di sini, yang dianggap melanggar prinsip kemanusiaan.

Menurut laporan T24, media independen Turki, Ozer seharusnya diawasi ketat mengingat kondisi kesehatan mentalnya. Fakta bahwa jenazahnya ditemukan 10 jam setelah kematian memperkuat dugaan kelalaian prosedural bukan hanya soal bunuh diri, tapi soal gagalnya sistem pencegahan.

Spekulasi Politik: Apakah Thodex Lebih dari Sekadar Skandal Kripto?

Yang membuat kasus ini semakin rumit adalah dugaan keterkaitan Ozer dengan elit politik Turki. Jurnalis investigasi Adnan Bulut mengungkap bahwa Ozer diduga memiliki hubungan dekat dengan anak seorang anggota parlemen dan anak seorang menteri.

“Orang-orang dekatnya mengatakan ia punya dua rekan dari keluarga pejabat tinggi,” ujar Bulut. Ia bahkan berspekulasi bahwa kematian Ozer justru akan membuat kasus Thodex ‘dikubur’ karena tanpa tokoh utama, penyelidikan lebih lanjut bisa dihentikan. 

Jika benar, ini menimbulkan pertanyaan mendasar: Apakah Thodex hanya skema penipuan biasa, atau bagian dari jaringan korupsi yang lebih luas yang melibatkan kekuasaan negara?

Kesimpulan: Tragedi yang Mengungkap Keretakan Sistem

Kematian Faruk Fatih Ozer bukan hanya kisah seorang pengusaha yang jatuh dari puncak kejurang. Ia adalah cermin dari keretakan dalam sistem peradilan, penahanan, dan pengawasan mental di Turki.

Pertanyaan utama tetap menggantung:

  • Apakah ini benar-benar bunuh diri?
  • Atau kelalaian yang mematikan akibat isolasi ekstrem dan kurangnya empati institusional?
  • Dan yang paling menakutkan: apakah ada upaya untuk mengubur kebenaran di balik kematian ini?

Sampai investigasi independen dilakukan dan transparansi ditegakkan, kasus Thodex akan terus menjadi luka terbuka dalam sejarah kripto dan keadilan Turki.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget