Fenomena Belanja Online Terbesar di Indonesia, Berikut Sejarah Harbolnas 12.12
- freepik
Gadget – Harbolnas 12.12: Kunci Sukses Hajatan Belanja Online Indonesia Setiap Tanggal 12 Desember.
Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas 12.12, telah menjadi fenomena yang merayakan kegiatan belanja online dalam skala besar di Indonesia.
Momen ini dipandang sebagai salah satu puncak bagi konsumen yang mencari penawaran terbaik sebelum tahun berakhir.
Harbolnas jatuh pada 12 Desember, ditulis 12.12, dan lebih populer di Indonesia dibandingkan tanggal-tanggal lain seperti 10.10 dan 11.11.
Sejarah Harbolnas: Inisiasi Belanja Online Berskala Besar
Dilansir dari laman Universitas Alma Ata, Harbolnas 12.12 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2012, tepatnya tanggal 12 Desember 2012 (12.12.12).
Harbolnas diinisiasi oleh sejumlah e-commerce Indonesia, termasuk Lazada, Bukalapak, Zalora, BeryBenka, PinkEmma, Bilna, Traveloka, Luxola, dan Persebaya Store, yang tergabung dalam Indonesian E-Commerce Association (IdeA).
Ide Harbolnas sendiri mulanya diciptakan oleh Lazada yang ingin mengadvokasi hajatan belanja online secara terbuka.
Dari ide itu, Harbolnas berinisiatif mendorong perusahaan ritel komersial untuk bergabung agar dapat mencapai penjualan yang lebih tinggi.
Harbolnas mengambil inspirasi dari kesuksesan "Singles' Day" di Tiongkok yang dirayakan tiap 11 November (11-11) dan Cyber Monday di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Jerman, dan Jepang.
Kepopuleran Harbolnas: Sukses Berkat Inisiasi Indonesia
Seiring berjalannya waktu, Harbolnas semakin sering diselenggarakan. Beberapa toko online memulai Harbolnas sejak 9 September, bahkan ada beberapa toko online lainnya menyelenggarakan Harbolnas setiap bulan.
Menurut Senior Account Strategist Criteo Asia Tenggara, Taiwan, dan Hongkong, Leonardo McCarl, salah satu faktor kepopuleran Harbolnas 12.12 adalah karena Indonesia menjadi pencetusnya dibandingkan negara lain.
Road to
Photo :
-
"Di negara lain, seperti Cina melalui Alibaba yang mengenalkan Singles Day (11.11), tanggal itu lebih populer dibandingkan Indonesia. Sedangkan Indonesia menginisiasi 12.12 lebih dulu," kata McCarl.
Menurut data riset dari platform advertising untuk open internet network, Criteo S.A (NASDAQ CRTO), Harbolnas 12.12 di 2018 menghasilkan tingkat konversi tertinggi penjualan ritel daring (e-commerce) hingga 94 persen.
"Dibandingkan dengan musim belanja lain, penjualan ritel pada 12.12 tumbuh dengan masif setiap tahun," tambah McCarl.
Faktor lainnya adalah karena momentum 12.12 yang dekat dan lekat dengan liburan akhir tahun, sehingga menggugah keinginan konsumen untuk berbelanja melalui e-commerce.
"Dan ini juga memberikan peluang bagi para peritel untuk berinteraksi dengan para pelanggan dengan user interface (UI) yang mudah dan memberikan pengalaman belanja unik bagi pelanggan," pungkas McCarl.