Jangan Tertipu! Ini Cara Cegah Penipuan Berkedok Pengembalian Dana

Jangan Tertipu! Ini Cara Cegah Penipuan Berkedok Pengembalian Dana
Sumber :
  • kompas.com
Gadget
Waspada! Link Palsu GoPay Hadiah THR Beredar, Cek Cara Mengenalinya!

Belanja daring memang makin praktis, tapi di balik kemudahan itu, ancaman penipuan e-commerce justru semakin canggih. Salah satu modus yang sedang marak adalah aksi penipuan berkedok pengembalian atau penukaran barang. Banyak pembeli yang tergiur dengan tawaran ganti paket atau refund dana, padahal itu jebakan yang sudah direncanakan pelaku.

Daftar Pinjol Ilegal yang Harus Anda Hindari: OJK Bongkar Modus Berbahaya

Menurut Budi Primawan, Wakil Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), komunikasi resmi antara pembeli, penjual, dan platform harus tetap berlangsung di dalam aplikasi. Jika kamu mendapat pesan lewat WhatsApp, DM media sosial, atau link mencurigakan dari seseorang yang mengaku bagian dari layanan pelanggan, sebaiknya waspada. Platform e-commerce terpercaya tidak pernah menghubungi pengguna melalui jalur seperti itu untuk urusan transaksi atau pengembalian dana.

Salah satu trik yang sering dipakai pelaku adalah mengontak pembeli usai mereka menerima paket. Pelaku pura-pura sebagai penjual yang memberi tahu kalau ada kesalahan pengiriman—misalnya barang tertukar atau salah alamat. Mereka lalu bilang akan mengirim kurir untuk menjemput paket kembali. Tanpa curiga, korban menyerahkan barang, padahal setelah itu si ‘kurir’ lenyap begitu saja dan tidak ada penggantian yang datang.

Transaksi Belanja Di Tiktok Capai US$ 10 Milyar di 2023

Belum lagi kasus penyalahgunaan data yang bisa dimanfaatkan untuk membuat skema penipuan lebih meyakinkan. Namun, idEA bersama platform-platform besar menyatakan mereka punya sistem untuk melacak jika terjadi kebocoran data. Kolaborasi dengan mitra logistik dan pihak terkait juga dilakukan guna memastikan keamanan transaksi dari hulu ke hilir.

Untuk itu, idEA terus menggencarkan edukasi kepada publik, terutama saat momen-momen besar seperti Harbolnas, ketika volume transaksi melonjak drastis. Edukasi ini mencakup kampanye kesadaran, peningkatan sistem keamanan, dan sosialisasi kanal resmi pengaduan. Konsumen yang mengalami masalah bisa langsung mengajukan keluhan lewat fitur bantuan di aplikasi, bukan merespons pesan dari pihak tak dikenal.

Ada beberapa hal penting yang harus diingat: jangan pernah memberikan kode OTP, PIN, atau membuka link yang dikirim oleh pihak yang mengaku dari layanan pelanggan jika pesannya tidak muncul di dalam aplikasi. Jika ragu, langsung cek ke pusat bantuan resmi di aplikasi. Lebih baik teliti daripada kehilangan uang atau barang karena terjebak modus yang terdengar sangat meyakinkan.

Halaman Selanjutnya
img_title