Mobil Listrik GAC 2027 Bisa Jalan 1.000 Km Tanpa Ngecas, Ini Teknologinya!

Mobil Listrik GAC 2027 Bisa Jalan 1.000 Km Tanpa Ngecas, Ini Teknologinya!
Sumber :
  • GAC Group

Gadget – Dalam lompatan teknologi yang berpotensi mengubah wajah industri kendaraan listrik (EV) global, GAC Group (Guangzhou Automobile Group Co., Ltd.) mengumumkan terobosan signifikan dalam pengembangan all-solid-state battery (ASSB). Teknologi baterai generasi baru ini bukan sekadar peningkatan incremental melainkan revolusi dalam kepadatan energi, keamanan, dan jarak tempuh.

Mobil Listrik Rp150 Jutaan Siap Masuk Indonesia, MAB Andalkan Teknologi Surya

Mobil listrik masa depan GAC, yang direncanakan mulai mengadopsi ASSB pada 2026–2027, diproyeksikan mampu menempuh lebih dari 1.000 kilometer dalam sekali pengisian lebih dari dua kali lipat rata-rata EV saat ini di Indonesia. Langkah ini memperkuat ambisi GAC untuk menjadi pemain kunci di pasar EV Asia Tenggara, khususnya Indonesia, yang pertumbuhannya diprediksi mencapai 300% dalam lima tahun ke depan.

Artikel ini mengupas tuntas teknologi ASSB GAC, progres produksi, strategi ekspansi ke Indonesia, dan implikasinya bagi konsumen lokal yang mulai beralih ke mobilitas listrik.

Perbandingan PHEV dan BEV: Hemat, Ramah Lingkungan, atau Fleksibel?

Apa Itu All-Solid-State Battery (ASSB)? Keunggulan yang Mengubah Segalanya

Berbeda dengan baterai lithium-ion konvensional yang menggunakan elektrolit cair, ASSB menggantinya dengan material padat biasanya keramik, sulfida, atau polimer konduktif. Perubahan ini membawa tiga keunggulan krusial:

Mobil Listrik 2025: Mana yang Lebih Cuan, Beli atau Sewa Baterainya?

Kepadatan Energi Lebih Tinggi:
ASSB GAC menargetkan >400 Wh/kg, hampir dua kali lipat baterai lithium-ion biasa (200–250 Wh/kg). Artinya, baterai bisa lebih kecil, lebih ringan, tapi menyimpan lebih banyak energi.

Keamanan Lebih Baik:
Elektrolit cair rentan terbakar jika bocor atau mengalami korsleting. Material padat tidak mudah terbakar, mengurangi risiko kebakaran secara drastis.

Stabilitas Termal & Umur Pakai Lebih Panjang:
ASSB tahan terhadap suhu ekstrem dan degradasi lebih lambat, sehingga performa tetap konsisten selama bertahun-tahun.

Menurut tim riset GAC, kombinasi ini memungkinkan pengalaman berkendara yang lebih halus, aman, dan bebas kecemasan jarak tempuh (range anxiety) dua hambatan utama adopsi EV di Indonesia.

Fasilitas Produksi di Guangzhou: Lini ASSB Pertama GAC Sudah Uji Coba

Untuk mewujudkan visi ini, GAC telah membangun lini produksi ASSB skala besar pertama di kawasan Panyu, Guangzhou, Tiongkok. Fasilitas ini kini memasuki tahap uji coba sel baterai berkapasitas 60 Ah ke atas, menandai kesiapan teknologi untuk transisi ke produksi massal.

Halaman Selanjutnya
img_title