Mobil Listrik GAC 2027 Bisa Jalan 1.000 Km Tanpa Ngecas, Ini Teknologinya!
- GAC Group
Tantangan yang Harus Diatasi Sebelum ASSB Jadi Kenyataan
Meski menjanjikan, ASSB masih menghadapi tantangan teknis dan ekonomi:
- Biaya produksi masih tinggi akibat material dan proses manufaktur kompleks
- Skalabilitas belum terbukti di luar skala pilot
- Infrastruktur pengisian cepat perlu diperluas untuk mendukung potensi penuh ASSB
Namun, GAC tampaknya telah menyiapkan strategi bertahap: mulai dari hibridisasi teknologi, lalu transisi penuh setelah ekosistem siap.
Dampak bagi Konsumen Indonesia: Akhir dari “Range Anxiety”?
Bagi konsumen Indonesia, ASSB bisa menjadi game-changer. Bayangkan:
- Jakarta–Surabaya (750 km) tanpa ngecas
- Liburan ke Lombok atau Bali tanpa khawatir cari SPKLU
- Mobil listrik untuk ojek online atau logistik dengan uptime 24/7
Selain itu, peningkatan keamanan baterai juga menjawab kekhawatiran masyarakat tentang risiko kebakaran EV isu yang sempat menghambat adopsi awal.
Kesimpulan: GAC Bukan Hanya Jual Mobil, Tapi Bangun Masa Depan Mobilitas
Dengan pengembangan ASSB, GAC Group menunjukkan bahwa ia bukan sekadar produsen mobil, tapi arsitek ekosistem mobilitas listrik masa depan. Dari riset baterai, manufaktur canggih, hingga strategi pasar lokal, GAC membangun fondasi yang holistik.
Bagi Indonesia, kemitraan dengan GAC bisa menjadi jalan pintas menuju kedaulatan teknologi EV asal didukung kebijakan yang mendorong investasi, riset, dan infrastruktur.
Dan bagi konsumen? Mobil listrik 1.000 km bukan lagi mimpi futuristik. Ia sedang dalam perjalanan menuju garasi Anda.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |