Mau Internet Gratis Setahun? Starlink Turunkan Harga Jadi Nol, Cek Daerahnya!

Gadget – SpaceX melalui layanan internet satelit Starlink kembali mengguncang pasar global dengan penawaran terbaru yang sangat menarik. Kali ini, Starlink menghadirkan program langganan internet gratis selama 12 bulan, termasuk diskon penuh untuk perangkat keras seperti antena parabola dan router. Program ini sudah tersedia di sejumlah negara, tanpa adanya kenaikan biaya langganan bulanan.

Langkah ini diperkirakan menjadi strategi besar Elon Musk untuk memperluas jangkauan pelanggan Starlink, terutama di wilayah dengan hambatan adopsi tinggi akibat harga perangkat keras yang mahal.

Diskon Gila: Antena dan Router Jadi Nol Dolar

Dalam paket Residential 12 bulan, pelanggan tidak dikenakan biaya pembelian perangkat yang sebelumnya mencapai 349 dolar AS. Kini, harga itu ditekan menjadi nol dolar, menjadikan penawaran ini salah satu promo paling agresif yang pernah diluncurkan Starlink.

Pelanggan akan mendapatkan perangkat Standard Kit secara gratis, mencakup parabola dan router Wi-Fi. Namun, meski tidak dikenai biaya pembelian di awal, ada sejumlah ketentuan penting yang tetap berlaku.

Ketentuan Layanan: Ada Biaya Tersembunyi?

Meski terdengar sangat menggiurkan, pelanggan tetap harus memperhatikan beberapa syarat dan ketentuan dalam program ini:

Halaman Selanjutnya

Masa Uji Coba 30 HariPengguna memiliki waktu 30 hari untuk mencoba layanan. Jika tidak puas, perangkat bisa dikembalikan dan dana diklaim kembali secara penuh.Biaya Perubahan dan PembatalanBila pengguna membatalkan layanan atau memindahkan lokasi layanan sebelum 12 bulan berakhir, mereka akan dikenakan biaya proporsional atas perangkat sebesar 349 dolar AS.Biaya Tambahan di Wilayah Padat PenggunaDi beberapa wilayah dengan tingkat penggunaan tinggi, pelanggan bisa dikenakan biaya sekali bayar sebesar 100 dolar AS.Promo Tersedia di Banyak NegaraProgram langganan gratis 12 bulan ini tidak hanya berlaku di Amerika Serikat. Starlink secara diam-diam sudah meluncurkan promonya di berbagai negara selama sebulan terakhir, dan kini diperluas secara global.