Iran Ancam Tutup Selat Hormuz: Ini yang Terjadi Jika Iran Tutup Selat Hormuz
- Wikimedia
Mengutip Arab News (15/6/2025), dampak domino dari terganggunya pengiriman energi melalui Selat Hormuz diperkirakan akan terasa hingga ke berbagai belahan dunia. Mulai dari Amerika Serikat, Eropa, hingga Jepang, negara-negara maju akan menghadapi tekanan inflasi yang semakin dalam karena harga energi dan barang pokok ikut melonjak.
Gangguan distribusi juga berpotensi memperpanjang krisis di sektor industri dan manufaktur, mengingat sebagian besar pembangkit listrik di berbagai negara masih sangat bergantung pada pasokan minyak dan gas dari kawasan Teluk.
Upaya Pengamanan Belum Cukup
Meski sejumlah negara anggota Gulf Cooperation Council (GCC) telah berinvestasi besar untuk diversifikasi jalur ekspor energi—termasuk membangun pipa darat melewati Uni Emirat Arab dan Arab Saudi—kapasitas alternatif ini masih jauh dari cukup untuk menggantikan volume ekspor yang biasa melewati Selat Hormuz.
Selain itu, risiko sabotase terhadap instalasi minyak seperti kilang Aramco di Arab Saudi atau infrastruktur ekspor di wilayah Fujairah, UEA, juga meningkat, yang dapat memperburuk gangguan energi secara lebih luas.
Penutupan Selat Hormuz Bukan Isu Regional Semata
Dampak dari konflik ini dipastikan tidak akan terbatas di Timur Tengah. Penutupan Selat Hormuz oleh Iran bisa menjadi pemicu krisis energi global dengan konsekuensi luas terhadap sektor keuangan, perdagangan, dan stabilitas politik di banyak negara.