Duel Panas Poco F7 vs Galaxy A56: Siapa Raja Ponsel Rp5 Jutaan di 2025?
- gizmo china
Tahun 2025 menjadi saksi persaingan sengit di segmen ponsel menengah. Di satu kubu, Poco F7 datang dengan reputasi “flagship killer”; di kubu lain, Samsung Galaxy A56 membawa nama besar plus janji pembaruan software panjang. Tak heran, banyak calon pembeli bimbang—apakah harus memilih performa buas ala Poco atau ekosistem matang khas Samsung. Untuk menjawabnya, mari bedah aspek demi aspek kedua perangkat ini.
Desain & Ketahanan
Pertama‑tama, mari bicara tampilan luar. Poco F7 mengusung kaca Gorilla Glass 7i di muka, punggung glossy, dan bingkai aluminium yang terasa mantap ketika digenggam. Sertifikasi IP68 berarti ia sanggup selamat dari debu halus maupun celupan air lebih dalam, sesuatu yang jarang ditemui pada ponsel kelas menengah. Galaxy A56 sebenarnya tidak kalah menawan; Samsung menyematkan Gorilla Glass Victus+ di kedua sisi dan rangka aluminium rapi. Namun, rating IP67‑nya menandakan perlindungan air sedikit lebih rendah. Kesimpulannya, kalau prioritas Anda adalah durabilitas ekstra, Poco unggul setengah langkah.
Layar & Pengalaman Visual
Beranjak ke depan perangkat, perbedaan mulai mencolok. Poco F7 memakai panel AMOLED 6,74 inci resolusi 2772 × 1280 piksel. Dukungan Dolby Vision, peredupan PWM 3.840 Hz, dan puncak kecerahan 3.200 nits membuat video HDR tampak memukau, sekaligus lebih nyaman di mata saat cahaya redup. Galaxy A56 menanggapi dengan Super AMOLED 6,6 inci beresolusi sedikit lebih rendah serta kecerahan maksimal 1.900 nits. Panel ini tetap sedap dipandang—terutama berkat HDR10+—namun tak secerah, apalagi setajam, milik rivalnya. Dengan kata lain, penikmat film dan gamer berat kemungkinan akan melabuhkan hati pada Poco.
Dapur Pacu & Kinerja Sehari‑hari
Masuk ke ruang mesin, Snapdragon 8s Gen 4 di tubuh Poco layak diacungi dua jempol. Proses fabrikasi 4 nm, GPU Adreno 825, serta RAM LPDDR5X menjamin skor benchmark tinggi sekaligus konsumsi daya lebih hemat. Sebaliknya, Galaxy A56 mengandalkan Exynos 1580. Chipset 5 nm ini mumpuni untuk tugas harian, tetapi ketika dipaksa membuka gim berat atau multitasking agresif, performanya tertinggal setengah detik. Lebih jauh lagi, Poco memanfaatkan penyimpanan UFS 4.1, sedangkan Samsung masih bertahan di UFS 3.x. Alhasil proses instalasi aplikasi, perekaman video, hingga pembuatan konten berjalan lebih gesit di F7.