Snapdragon 8 Gen 3 Versi Terbaru Hadir dengan 6-Core: Apa Bedanya dan Siapa yang Pakai?

Snapdragon 8 Gen 3 Versi Terbaru Hadir dengan 6-Core
Sumber :
  • snapdragon

Qualcomm kembali membuat gebrakan. Setelah merilis Snapdragon 8 Gen 3 pada Oktober 2023 dengan konfigurasi CPU 8-core, kini mereka diam-diam memperkenalkan dua varian terbaru yang membawa kejutan tak terduga: versi CPU 6-core. Tanpa pengumuman besar, chip baru ini terdaftar resmi dengan kode SM8650-Q-AA dan SM8650-Q-AB. Lalu, apa saja yang berubah dan kenapa ini penting?


Varian Snapdragon 8 Gen 3 Kini Bertambah

OPPO Reno14 Series Siap Meluncur di Indonesia: Desain "Iridescent Mermaid" & Spesifikasi Menggoda!

Sejak awal kemunculannya, Snapdragon 8 Gen 3 telah hadir dalam tiga versi:

  • SM8650-AC (Overclocked - 3,39GHz): Digunakan oleh seri flagship seperti Samsung Galaxy S24 dan beberapa ponsel dari ZTE dan Nubia.

  • Snapdragon vs Chipset Lain: Ini 5 Alasan Snapdragon Paling Unggul!

    SM8650-AB (Reguler - 3,3GHz): Merupakan versi umum yang dipakai di sebagian besar ponsel premium.

  • SM8650-AA (Underclocked - 3,05GHz): Ditemukan di perangkat seperti Honor 300 Ultra dan Honor 400 Pro.

Xiaomi Book S 12.4 Inci: Tablet Windows Ringkas dengan Performa Andal untuk Kerja & Hiburan

Namun kini, dua tambahan baru hadir ke dalam keluarga besar Snapdragon 8 Gen 3, dan keduanya berbeda secara mendasar dari segi arsitektur CPU.


Apa yang Membuat Versi 6-Core Ini Berbeda?

Hal paling mencolok dari dua varian baru ini adalah jumlah inti CPU yang hanya enam, bukan delapan seperti varian sebelumnya. Dalam dokumen resmi Qualcomm yang diperbarui, tertera bahwa Snapdragon 8 Gen 3 kini tersedia dalam opsi CPU 3,0GHz dan 3,3GHz, meskipun tanpa penjelasan detail soal jumlah dan tipe inti.

Namun, informasi dari daftar Geekbench memberikan petunjuk lebih rinci.


Terungkap Lewat Geekbench: Tablet Lenovo Jadi Perangkat Pertama?

Salah satu petunjuk keberadaan chip ini muncul lewat bocoran skor Geekbench untuk perangkat dengan kode model LTB710FU, yang diyakini sebagai tablet Lenovo terbaru. Meskipun nama chipset-nya tidak disebut langsung, ada penyebutan kode internal “Pineapple,” yang diketahui terkait dengan Snapdragon 8 Gen 3.

Konfigurasi CPU yang terdeteksi cukup menarik, yaitu:

  • 1 inti utama (prime core) berkecepatan 3,30GHz,

  • 4 inti performa dengan clock 2,96GHz,

  • dan 1 inti efisiensi dengan clock 2,27GHz.
    Chip ini juga dibekali GPU Adreno 750.

Jika dilihat dari susunan inti tersebut, besar kemungkinan ini adalah varian SM8650-Q-AB yang terbaru. Sedangkan untuk SM8650-Q-AA, belum banyak informasi detail yang tersedia, namun diduga memiliki clock di angka 3,0GHz dan konfigurasi 6-core lainnya.


Kenapa Qualcomm Buat Versi 6-Core?

Pertanyaan besar yang muncul: mengapa Qualcomm memangkas dua inti? Ada beberapa kemungkinan:

  1. Efisiensi Daya
    Versi 6-core mungkin dirancang untuk perangkat yang membutuhkan performa tinggi namun lebih hemat daya—seperti tablet kelas menengah atau ponsel flagship “lite”.

  2. Manajemen Panas Lebih Baik
    Dengan jumlah inti lebih sedikit, chipset bisa beroperasi lebih dingin. Ini bisa menjadi solusi untuk perangkat dengan sistem pendingin pasif atau bodi yang lebih tipis.

  3. Segmentasi Pasar Lebih Luas
    Qualcomm mungkin ingin menjangkau lebih banyak segmen pasar dengan chipset flagship versi hemat yang tetap bertenaga, namun lebih murah secara produksi.


Potensi Penggunaan di Masa Depan

Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi perangkat mana saja yang akan menggunakan versi 6-core ini. Namun melihat kemunculan di perangkat Lenovo, bisa jadi beberapa tablet dan smartphone mid-high end akan mulai mengadopsinya dalam waktu dekat.

Jika performanya mendekati versi 8-core, maka kehadiran versi 6-core ini bisa menjadi game-changer bagi produsen gadget yang ingin menekan biaya namun tetap menghadirkan performa unggulan.


Langkah Cerdas atau Eksperimen?

Kemunculan dua varian Snapdragon 8 Gen 3 versi 6-core ini tentu menarik untuk diamati. Di satu sisi, ia bisa membuka jalan untuk perangkat yang lebih efisien dan terjangkau. Di sisi lain, langkah ini mungkin masih berupa eksperimen pasar dari Qualcomm.

Apa pun tujuan di baliknya, yang jelas Qualcomm semakin agresif dalam menjawab kebutuhan pasar—dengan tetap menjaga performa, efisiensi, dan fleksibilitas. Kita tunggu saja, perangkat mana yang akan lebih dulu memperkenalkan “otak” baru ini ke konsumen.