Perbedaan Kapasitas Baterai Smartphone India-China vs Global: Fakta dan Regulasi
- Oneplus
Hal ini memungkinkan produsen untuk memasang baterai dengan kapasitas lebih besar tanpa harus khawatir soal batasan pengiriman dan dokumentasi tambahan. Jadi, konsumen di kedua negara ini sering menemukan smartphone dengan baterai jumbo yang tidak tersedia di pasar global.
Pembatasan Kapasitas Baterai untuk Keamanan dan Pencegahan Risiko Ledakan
Batas maksimal kapasitas baterai yang diatur oleh regulasi internasional bukan tanpa alasan. Baterai lithium-ion menyimpan energi besar dalam ruang kecil dan berisiko menimbulkan kebakaran jika rusak atau mengalami korsleting. Kasus smartphone meledak akibat thermal runaway sudah sering terjadi dan menjadi perhatian serius.
Aturan yang membatasi kapasitas baterai hingga 20Wh per sel bertujuan untuk meminimalkan risiko kebakaran besar selama proses pengiriman lewat darat, laut, maupun udara. Baterai yang melebihi kapasitas ini harus dikemas khusus, dilengkapi dokumen tambahan, dan diangkut dengan penanganan khusus demi keselamatan manusia dan lingkungan.
Selain itu, baterai harus lolos uji keselamatan seperti UN38.3 yang menguji ketahanan terhadap ketinggian, getaran, dan suhu ekstrem. Dengan pembatasan ini, risiko kecelakaan selama transportasi dapat ditekan seminimal mungkin.
Teknologi Split-Cell: Solusi untuk Baterai Besar di Pasar Global
Beberapa produsen, terutama dari China seperti OnePlus dan OPPO, menggunakan teknologi split-cell untuk mengakali batasan kapasitas baterai. Teknologi ini memecah baterai menjadi dua atau lebih sel kecil yang digabungkan, sehingga total kapasitas bisa lebih besar tanpa melanggar batas 20Wh per sel.
Contohnya, OnePlus 13 di pasar Amerika Serikat memiliki baterai 6.000 mAh, dan OPPO Find X8 Pro di Eropa membawa baterai 5.910 mAh. Namun, desain split-cell membutuhkan sirkuit khusus untuk pengisian dan pengosongan daya yang aman, sehingga biaya produksinya lebih tinggi dan tidak semua produsen mengadopsinya.
Teknologi ini mirip dengan yang digunakan laptop, yang menggabungkan banyak sel kecil agar tetap memenuhi batas maksimal kapasitas baterai untuk pengiriman.
Pilihan Produsen: Biaya, Regulasi, dan Produksi Lokal
Produsen smartphone menghadapi tiga pilihan untuk meningkatkan kapasitas baterai:
- Mengadopsi teknologi split-cell yang mahal tapi memungkinkan baterai besar di pasar global.
- Menghadapi biaya dan risiko logistik pengiriman baterai besar dengan dokumen dan kemasan khusus.
- Memproduksi dan menjual perangkat secara lokal di pasar seperti India dan China yang regulasinya lebih longgar.