Tarif Impor 0% untuk Produk AS: Mengapa iPhone Tak Ikut Murah?

Tarif Impor 0% untuk Produk AS: Mengapa iPhone Tak Ikut Murah?
Sumber :
  • Apple

Jadi, komponen pajak inilah yang tetap membuat harga iPhone di Indonesia mahal.

Efek Samping Kebijakan: Konsumen vs. Produsen Lokal

Perang Dagang Memanas: Trump Berlakukan Tarif Impor 10-70% Mulai 1 Agustus 2025

Pembebasan bea masuk untuk barang buatan AS memang membuat beberapa produk impor menjadi lebih murah dan mudah bersaing di pasar lokal. Namun, bagi sektor pertanian dan peternakan tanah air, kebijakan ini menimbulkan ancaman serius:

  • Produk susu, kedelai, dan jagung lokal berisiko gagal bersaing dengan produk impor dari AS.
  • Kedelai lokal sangat terdampak: 80% kebutuhan Indonesia sudah bergantung pada impor, dan kini kedelai AS makin mudah masuk pasar dengan harga lebih rendah.

Konsumen memang diuntungkan dengan harga lebih kompetitif, namun produsen dan petani lokal bisa tersingkir dan kehilangan pasar.

Intisari Jawaban

  • iPhone tetap mahal karena diproduksi di Tiongkok, bukan di AS, sehingga tak mendapat fasilitas bea masuk 0% di Indonesia.
  • Pemerintah masih mengenakan bea masuk dan pajak impor sesuai regulasi umum untuk produk elektronik dari China, termasuk iPhone.
  • Produk-produk AS lain yang benar-benar diproduksi di Amerika (seperti kedelai, farmasi, mesin) yang menikmati tarif 0% dan berpotensi menekan harga di pasar lokal.
  • Kebijakan ini menguntungkan konsumen, tetapi mengancam produsen pangan dan pertanian domestik.
Halaman Selanjutnya
img_title
iPhone 15 Turun Harga Mulai dari Rp 6 Jutaan di Bulan Juni 2025