Ngapain Beli Baru? Ini 5 HP Second Terbaik yang Masih Gagah di 2025
- yt/@gadgetin
Dulu harganya bikin minder, sekarang Samsung Galaxy S23 Ultra bekas sudah mulai ramah di kantong. Ponsel ini adalah paket komplet. Mau produktivitas pakai S Pen? Bisa. Mau foto bulan dari teras rumah? Gampang. Mau main game dengan grafis rata kanan? Libas!
Layar: 6.8 inci Dynamic AMOLED 2X, 120Hz
Chipset: Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy
Kamera: Quad Camera dengan sensor utama 200MP
Kisaran Harga Bekas: Rp 12 jutaan - Rp 14 jutaan
Kenapa Masih 'Worth It'? Chipset Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy adalah salah satu chipset terbaik yang pernah dibuat. Efisien dan kencang luar biasa. Layarnya yang besar dan cerah memanjakan mata, dan tentu saja, sistem kameranya yang super fleksibel dengan kemampuan zoom hingga 100x masih jadi yang terdepan. Samsung juga menjanjikan pembaruan software yang panjang, jadi ponsel ini masih akan relevan hingga bertahun-tahun mendatang.
Yang Perlu Diperhatikan: Ukurannya yang bongsor mungkin tidak cocok untuk semua orang. Periksa juga kondisi layar dengan teliti, pastikan tidak ada burn-in atau bayangan tipis yang mengganggu, penyakit umum layar AMOLED yang sering dipakai dalam mode Always-on Display.
3. Google Pixel 7 Pro: Juaranya Fotografi 'Point-and-Shoot'
Kalau prioritas utama Anda adalah kamera yang hasilnya "matang" tanpa perlu banyak edit, Google Pixel 7 Pro adalah jawabannya. Keajaiban software kamera Google membuat setiap jepretan dari ponsel ini terlihat hidup, dengan detail dan warna yang memukau.
Layar: 6.7 inci LTPO AMOLED, 120Hz
Chipset: Google Tensor G2
Kamera: Triple Camera (50MP Wide, 12MP Ultrawide, 48MP Telephoto)
Kisaran Harga Bekas: Rp 7 jutaan - Rp 9 jutaan
Kenapa Masih 'Worth It'? Harga bekasnya sudah turun cukup jauh, membuatnya jadi salah satu pilihan paling menarik. Selain kamera dewanya, pengalaman menggunakan Android murni di Pixel terasa sangat mulus dan bersih tanpa aplikasi bawaan yang tidak perlu. Fitur-fitur eksklusif seperti Magic Eraser juga sangat berguna.
Yang Perlu Diperhatikan: Chipset Tensor G2 memang pintar untuk tugas-tugas kecerdasan buatan (AI), tapi untuk performa gaming berat, ia masih sedikit di bawah Snapdragon atau Apple Bionic di kelas yang sama. Pastikan Anda membeli dari penjual terpercaya karena layanan purna jual resmi Google tidak ada di Indonesia.