Strava Gugat Garmin, Tuduh Langgar Dua Paten Fitur Peta dan Segmen
- Strava
Pernyataan Strava dan Respons Garmin
Juru bicara Strava, Brian Bell, mengatakan kepada The Verge bahwa Garmin memang diberi izin terbatas untuk mengimplementasikan Strava Segments di perangkatnya.
Namun, menurutnya, Garmin memanfaatkan izin tersebut untuk menyalin fitur-fitur kunci Strava dan kemudian meluncurkannya secara independen.
“Garmin mempelajari sistem kami, menirunya dengan teliti, dan mengubahnya menjadi fitur milik mereka sendiri,” ujar Bell.
Ia menambahkan, Strava berulang kali mencoba menyelesaikan masalah ini secara informal, namun Garmin menolak melakukan perbaikan. Karena itu, Strava akhirnya menempuh jalur hukum untuk melindungi teknologi yang telah mereka patenkan.
Meski begitu, Strava menegaskan tidak bermaksud mengganggu pengguna Garmin yang selama ini terhubung ke platform Strava.
“Kami tidak akan melakukan tindakan yang menghalangi pengguna Garmin menyinkronkan data mereka ke Strava, dan kami berharap Garmin juga menghormati pengguna bersama kami,” tambah Bell.
Selama bertahun-tahun, Strava dan Garmin dikenal sebagai mitra erat dalam dunia teknologi olahraga.
Laporan tren Strava tahun lalu bahkan menunjukkan bahwa Garmin Forerunner 235, yang telah berusia lebih dari sepuluh tahun, masih menjadi jam tangan pintar paling populer di kalangan pengguna Strava global.
Namun gugatan ini mengindikasikan retaknya hubungan dua merek besar tersebut. Para analis menilai langkah Strava sebagai usaha melindungi inovasinya di tengah ketatnya persaingan bisnis aplikasi kebugaran.
Meski belum jelas arah kasus ini, pengamat memperkirakan proses hukum bisa berlangsung panjang, mengingat kedua perusahaan memiliki sejarah kerja sama yang kompleks dan paten yang saling terkait.
Kasus gugatan Strava terhadap Garmin menjadi salah satu sengketa paten terbesar di industri kebugaran digital tahun ini. Dengan menuduh Garmin menyalin fitur segmen dan peta panas, Strava menegaskan komitmennya untuk melindungi hak cipta dan inovasi teknologi yang telah dibangunnya sejak lama.
Kini publik menantikan bagaimana pengadilan akan menilai hubungan rumit antara dua pionir teknologi olahraga ini — apakah akan berakhir damai, atau menjadi awal dari persaingan terbuka di masa depan.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |