Jangan Tertipu! Ini Fakta di Balik “Extra RAM” Xiaomi yang Disebut 16GB

Jangan Tertipu! Ini Fakta di Balik “Extra RAM” Xiaomi yang Disebut 16GB
Sumber :
  • Gizchina

GadgetXiaomi kembali menggemparkan pasar smartphone dengan janji spektakuler di HyperOS 2.0: hingga 16GB “Extra RAM”. Di iklan, angka itu terdengar menggiurkan—seolah-olah pengguna bisa mengubah ponsel entry-level menjadi mesin multitasking sekelas flagship. Tapi di balik klaim besar itu, muncul pertanyaan krusial: apakah fitur ini benar-benar meningkatkan kecepatan, atau hanya trik pemasaran yang cerdik?

Xiaomi Tantang Apple! Hyper Island Disebut Lebih Canggih dari Dynamic Island iPhone

Artikel ini mengupas tuntas cara kerja “Extra RAM” Xiaomi, kapan fitur ini benar-benar berguna, dan kapan justru tak lebih dari ilusi digital. Dengan data teknis, pengujian nyata, dan konteks penggunaan sehari-hari, kami membantu Anda memutuskan: apakah fitur ini layak diaktifkan—atau bahkan diandalkan?

Apa Itu “Extra RAM” Xiaomi? Bukan RAM Asli, Tapi Virtual Memory

Hyper Island Xiaomi Akhirnya bisa untuk Redmi & Poco, Cek Apakah HP Anda Termasuk

Pertama-tama, penting dipahami: “Extra RAM” bukan RAM fisik. Ini adalah fitur yang disebut Memory Extension—teknologi virtual RAM yang meminjam ruang dari penyimpanan internal ponsel (UFS 3.1/4.0) untuk berperan sebagai memori tambahan.

Bayangkan RAM fisik seperti meja kerja Anda. Semakin besar meja, semakin banyak dokumen yang bisa Anda buka sekaligus. Saat meja penuh, Anda menyimpan dokumen yang sedang tidak dipakai ke laci—lebih lambat diakses, tapi tetap tersedia.

Uji Nyata Honor Magic 7 Pro vs Xiaomi 17 Pro: Siapa yang Lebih Kencang, Lebih Tahan Lama, dan Lebih Worth It?

Begitu pula dengan Extra RAM Xiaomi:

  • Sistem mengalihkan aplikasi idle (tidak aktif) dari RAM cepat (LPDDR5/X) ke penyimpanan internal yang jauh lebih lambat.
  • Kapasitas yang “dipinjam” berkisar antara 3GB hingga 16GB, tergantung model dan pengaturan pengguna.
  • Tujuannya bukan mempercepat, melainkan mengurangi penutupan paksa aplikasi latar belakang.

Dengan kata lain, ini adalah mekanisme manajemen memori, bukan peningkatan performa hardware.

Kapan Extra RAM Xiaomi Benar-Benar Berguna?

Fitur ini paling efektif pada perangkat dengan RAM fisik terbatas—khususnya ponsel dengan 4GB atau 6GB RAM, yang masih mendominasi segmen menengah ke bawah di Indonesia, India, dan negara berkembang lainnya.

Manfaat Nyata pada Ponsel Budget:

  • Aplikasi tidak sering reload saat beralih antar aplikasi (misal: dari WhatsApp ke Instagram).
  • Multitasking terasa lebih lancar, meski tidak secepat RAM fisik.
  • Pengalaman pengguna lebih dekat ke kelas premium, meski spesifikasi hardware terbatas.

Contoh nyata: pengguna Redmi Note 13 (6GB RAM) yang mengaktifkan Extra RAM 6GB mungkin merasa lebih nyaman membuka 8–10 aplikasi sekaligus tanpa harus memuat ulang halaman web atau chat.

Namun, perlu dicatat: kecepatan akses tetap lebih lambat karena UFS, meski cepat untuk penyimpanan, tetap jauh di bawah kecepatan RAM fisik (selisih hingga 10–20x dalam latency).

Kapan Fitur Ini Tidak Berguna—Bahkan Mubazir?

Bagi pemilik flagship Xiaomi seperti Xiaomi 14 Ultra, Black Shark 6, atau POCO F6 Pro yang sudah dibekali 8GB, 12GB, atau 16GB RAM fisik, fitur Extra RAM hampir tidak memberikan manfaat nyata.

Alasannya sederhana:

  • Sistem jarang kehabisan RAM fisik, sehingga tidak perlu menggunakan ruang penyimpanan sebagai cadangan.
  • Dalam pengujian nyata, tidak ada perbedaan signifikan dalam waktu muat aplikasi, FPS game, atau skor benchmark (AnTuTu, Geekbench).
  • Justru, mengaktifkan fitur ini memboroskan ruang penyimpanan yang seharusnya dipakai untuk foto, video, atau game.

Dengan kata lain: jika Anda punya HP kencang, matikan saja fitur ini. Tidak ada keuntungan—hanya risiko kecil terhadap umur penyimpanan.

Apa yang Tidak Bisa Dilakukan Extra RAM Xiaomi?

Banyak pengguna salah paham. Berikut mitos umum yang perlu diluruskan:

1. Tidak Meningkatkan FPS Game

  • Game modern sepenuhnya bergantung pada RAM fisik dan GPU. Virtual RAM tidak terlibat dalam rendering grafis atau pemrosesan real-time. Jadi, jangan berharap PUBG atau Genshin Impact jadi lebih mulus.

2. Tidak Membuat Ponsel “Lebih Cepat” Secara Umum

  • Extra RAM hanya mencegah aplikasi ditutup—bukan mempercepat booting, scrolling, atau loading. Performa inti tetap ditentukan oleh prosesor dan RAM asli.

3. Bisa Sedikit Mempercepat Ausnya Penyimpanan

  • Meski UFS modern tahan hingga ratusan TBW (terabytes written), penggunaan konstan untuk membaca/tulis data virtual RAM secara teori mempercepat keausan. Untuk pengguna rata-rata, dampaknya minimal—tapi tetap ada.

Strategi Cerdas Xiaomi untuk Pasar Global

Di balik teknis, ada strategi bisnis yang brilian. Xiaomi tahu bahwa sebagian besar konsumennya membeli ponsel dengan RAM 4–6GB. Di pasar seperti India, Indonesia, atau Afrika, harga adalah faktor utama—dan RAM fisik tambahan berarti biaya produksi lebih tinggi.

Dengan Extra RAM, Xiaomi bisa:

  • Menawarkan pengalaman multitasking yang lebih baik tanpa menaikkan harga.
  • Membedakan diri dari kompetitor seperti Realme atau Samsung yang juga punya fitur serupa, tapi kurang dipromosikan.
  • Memberi narasi pemasaran kuat: “Dapatkan RAM 12GB dengan harga HP 6GB!”

Ini bukan sekadar gimmick—ini optimasi cerdas untuk segmen massal. Dan dalam konteks itu, fitur ini benar-benar bernilai.

Perbandingan dengan Kompetitor: Apa Kata Samsung, Oppo, dan Vivo?

Xiaomi bukan satu-satunya yang menggunakan virtual RAM. Fitur serupa ada di:

  • Samsung: RAM Plus (hingga 8GB)
  • Oppo/Realme: Dynamic RAM Expansion
  • Vivo: Extended RAM

Namun, Xiaomi unggul dalam fleksibilitas pengaturan—pengguna bisa memilih berapa GB yang ingin dialokasikan, bahkan hingga 16GB pada model tertentu. Kompetitor biasanya membatasi maksimal 8GB.

Sayangnya, semua vendor menghadapi keterbatasan teknis yang sama: kecepatan penyimpanan tetap jauh di bawah RAM fisik. Jadi, perbedaan antar merek lebih pada antarmuka—bukan performa.

Kesimpulan: Fitur Pintar untuk yang Tepat, Bukan Solusi Ajaib

Xiaomi’s Extra RAM bukan revolusi—tapi refinemen cerdas. Ini adalah contoh bagaimana perangkat lunak bisa mengkompensasi keterbatasan perangkat keras, terutama di segmen harga yang sensitif.

  • Untuk pengguna budget: fitur ini adalah peningkatan kualitas hidup digital yang nyata.
  • Untuk pengguna flagship: ini hanyalah fitur yang terlihat keren di spesifikasi, tapi tak terasa di penggunaan sehari-hari.

Jadi, sebelum tergoda angka “16GB Extra RAM”, tanyakan dulu: apakah ponsel saya benar-benar membutuhkannya? Jawabannya akan menentukan apakah fitur ini adalah solusi—atau sekadar ilusi marketing yang canggih.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget