Alien Bukan Nyata! NASA Ungkap Foto Asli Komet 3I/ATLAS yang Bikin Heboh
- NASA/JPL-Caltech/University of Arizona
Pernyataan ini didukung oleh data observasi dari Mars Reconnaissance Orbiter (MRO), MAVEN, STEREO, hingga misi Psyche dan Lucy—semua menangkap ciri-ciri khas komet: ekor debu, halo komanya, dan aktivitas sublimasi es saat mendekati Matahari.
Tidak ada struktur buatan, tidak ada sinyal radio, dan tidak ada gerakan non-gravitasi yang tidak wajar—semua ciri yang biasanya dicari dalam pencarian kehidupan cerdas luar Bumi (SETI).
3I/ATLAS: Jendela ke Tata Surya yang Lebih Tua dari Kita
Yang membuat 3I/ATLAS begitu istimewa bukan karena alien—tapi karena usia dan asal-usulnya yang luar biasa.
Menurut Tom Statler, kepala peneliti benda kecil tata surya di Divisi Sains Planet NASA:
“Komet ini bergerak tiga kali lebih cepat daripada rata-rata kecepatan bintang di sekitar Bima Sakti. Ini menunjukkan ia telah mengembara di ruang antarbintang selama miliaran tahun.”
Lebih lanjut, Statler menjelaskan:
“Kemungkinan besar, 3I/ATLAS berasal dari tata surya yang lebih tua dari tata surya kita sendiri. Itu terus terang membuat saya merinding—karena ini bukan hanya jendela ke sistem planet lain, tapi ke masa lalu yang sangat dalam, bahkan mendahului pembentukan Bumi dan Matahari.”
Jika benar, maka 3I/ATLAS adalah utusan dari zaman sebelum kehidupan di Bumi ada—sebuah kapsul waktu kosmik yang membawa informasi tentang kondisi awal alam semesta.
Foto-Foto 3I/ATLAS: Diambil dari Mars hingga Wahana Matahari
NASA tidak mengandalkan satu instrumen saja. Serangkaian observasi multidimensi dilakukan untuk memahami komet ini secara menyeluruh:
1. Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) – HiRISE Camera
Pada awal Oktober 2025, saat 3I/ATLAS melintas dekat Mars, HiRISE—kamera resolusi tinggi yang biasanya digunakan untuk memetakan permukaan Mars—berhasil mengambil citra terdekat dari komet tersebut. Gambar menunjukkan struktur inti dan awan debu yang menyebar, khas komet aktif.
2. MAVEN – Spektrografi Ultraviolet
Wahana MAVEN, yang mempelajari atmosfer Mars, menangkap emisi ultraviolet dari gas yang terlepas dari komet. Data ini membantu ilmuwan menganalisis komposisi kimia—seperti keberadaan air, karbon monoksida, dan metana.