Inilah Waktu Terbaik Saksikan Hujan Meteor Epsilon Geminid di Indonesia!

Gadget – Setiap tahun, langit malam membawa berbagai fenomena spektakuler yang memukau para pecinta astronomi. Tahun ini, hujan meteor Epsilon Geminid siap menghiasi langit Indonesia pada Sabtu, 18 Oktober 2025. Meskipun termasuk dalam kategori hujan meteor minor dengan intensitas rendah, fenomena ini tetap menarik untuk disaksikan bagi mereka yang tertarik pada keindahan alam semesta.

Dalam artikel ini, kita akan membahas asal-usul hujan meteor Epsilon Geminid, waktu terbaik untuk mengamati fenomena ini, serta tips praktis agar tidak melewatkan momen langka tersebut.

Apa Itu Hujan Meteor Epsilon Geminid?

Hujan meteor Epsilon Geminid adalah salah satu fenomena hujan meteor minor yang terjadi setiap bulan Oktober. Menurut Marufin Sudibyo, seorang astronom amatir Indonesia, hujan meteor ini memiliki intensitas maksimum sekitar tiga meteor per jam, jauh lebih rendah dibandingkan hujan meteor besar seperti Perseid atau Geminid Desember.

Meteoroid-meteoroid yang membentuk hujan meteor ini tampak berasal dari rasi Gemini, sehingga dinamakan Geminida. Nama "Epsilon" sendiri merujuk pada posisi pancaran (radiant) di sekitar bintang Epsilon Geminorum, menjadikannya hujan meteor kelima yang teridentifikasi berasal dari rasi Gemini.

Meteoroid-meteoroid ini merupakan sisa-sisa dari Komet Ikeya (C/1964 N1), sebuah komet berperiode panjang yang terakhir kali mencapai perihelion (titik terdekat dengan Matahari) pada 1 Agustus 1964, di antara orbit Venus dan Bumi. Orbit komet ini bersifat retrograde, atau berlawanan arah dengan rotasi Matahari, sehingga meteoroid Epsilon Geminid memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan sangat tinggi, mencapai 70 kilometer per detik.

Namun, karena ukuran partikel meteoroid ini sangat kecil—seukuran debu atau bahkan lebih kecil—meteor Epsilon Geminid umumnya tampak redup di langit.

Waktu Terbaik untuk Mengamati Hujan Meteor Epsilon Geminid

Menurut Marufin, hujan meteor Epsilon Geminid dapat diamati pada Sabtu, 18 Oktober 2025, mulai tengah malam hingga menjelang fajar. Waktu terbaik untuk pengamatan dimulai saat rasi Gemini muncul di cakrawala timur.

“Waktu terbaik pengamatan dimulai saat rasi Gemini terbit di kaki langit timur, dan berakhir ketika fajar mulai muncul,” ujar Marufin.

Halaman Selanjutnya

Fenomena ini dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia, asalkan langit cerah dan bebas dari polusi cahaya, terutama di area perkotaan. Cahaya Bulan juga tidak akan menjadi pengganggu signifikan karena pada tanggal tersebut Bulan sudah mendekati fase sabit tua.