Bung Towel Ungkap 3 Syarat Berat Pengganti Patrick Kluivert di Timnas Indonesia
- ig/@patrickkluivert9
Gadget – PSSI kini berada dalam situasi genting setelah resmi memutus kerja sama dengan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia. Keputusan ini datang di tengah hasil buruk Skuad Garuda di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, termasuk kekalahan dari Arab Saudi dan Irak.
Dengan jadwal padat dan agenda penting di depan mata, seperti FIFA Matchday pada November 2025, Indonesia harus segera menemukan sosok pelatih baru yang mampu memimpin tim dengan cepat dan efektif. Namun, menurut pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly alias Bung Towel, proses mencari pengganti Kluivert bukan hal yang mudah.
“Jelas tidak mudah. Sekarang sudah Oktober, sementara November sudah ada FIFA Matchday. Untuk menemukan pelatih secepat itu bukan perkara gampang,” ujar Bung Towel dalam komentarnya di salah satu program olahraga.
1. Ketersediaan Pelatih Menjadi Tantangan Utama
Bung Towel menegaskan bahwa persoalan pertama yang dihadapi PSSI adalah ketersediaan pelatih. Dalam waktu singkat, sulit mencari sosok yang tidak sedang terikat kontrak dengan klub atau tim lain.
“Pertama, harus dilihat apakah pelatih tersebut available, tidak sedang memegang tim,” jelasnya.
Artinya, meski banyak nama besar yang disebut-sebut, termasuk pelatih dari Eropa dan Asia, tidak semua bisa langsung diambil alih begitu saja. Banyak dari mereka masih memiliki kontrak aktif atau sedang menunggu penawaran yang lebih menguntungkan.
Situasi ini membuat ruang gerak PSSI terbatas. Dengan waktu yang mepet, peluang mendatangkan pelatih berpengalaman bisa tertunda atau bahkan gagal terealisasi sebelum agenda FIFA Matchday berikutnya.
2. Reputasi dan Kelas Pelatih Jadi Pertaruhan
Menurut Bung Towel, faktor kedua adalah reputasi dan kualitas pelatih itu sendiri. Setelah kehadiran Patrick Kluivert yang membawa nama besar dari Eropa, publik tentu berharap pengganti berikutnya memiliki kelas internasional setara atau bahkan lebih baik.
“Dia harus punya kelas, reputasi, dan kemampuan. Kita sudah pernah punya nama besar seperti Kluivert, jadi penerusnya harus mampu memberi dampak nyata,” ujarnya.
Dalam konteks ini, pelatih dengan pengalaman di level tim nasional atau kompetisi elite dunia menjadi incaran utama. Namun, Bung Towel juga mengingatkan agar PSSI tidak hanya terpikat nama besar, tetapi juga menilai kecocokan filosofi permainan dengan karakter pemain Indonesia.