Goodbye 30 Hashtag! Instagram Uji Batas 3 Tagar—Strategi atau Bencana?
- gsmarena
Gadget – Rumor terbaru dari dunia media sosial tengah menggemparkan komunitas kreator, influencer, hingga pelaku UMKM: Instagram sedang menguji coba pembatasan penggunaan hashtag menjadi hanya tiga per postingan. Padahal selama ini, platform milik Meta ini memperbolehkan hingga 30 hashtag angka yang menjadi andalan banyak pengguna untuk menjangkau audiens lebih luas.
Laporan dari DroidApp menyebut bahwa sejumlah pengguna terpilih mendapatkan notifikasi peringatan saat mencoba menambahkan hashtag keempat. Mereka diminta menghapus tagar berlebih agar postingan bisa dipublikasikan. Namun hingga kini, Instagram belum memberikan konfirmasi resmi mengenai uji coba ini, baik soal cakupan, durasi, maupun tujuan akhirnya.
Lalu, mengapa Instagram tiba-tiba ingin memangkas penggunaan hashtag hingga 90%? Apakah ini bagian dari upaya memerangi spam, atau justru langkah berisiko yang bisa melemahkan strategi konten digital?
Artikel ini mengupas tuntas asal-usul hashtag di Instagram, alasan di balik pembatasan baru, dampak potensial bagi kreator, serta kaitannya dengan perubahan algoritma Reels terbaru.
Hashtag di Instagram: Dari Alat Jangkau ke Sumber Spam
Sejak diperkenalkan lebih dari satu dekade lalu, hashtag menjadi tulang punggung penemuan konten di Instagram. Fitur ini memungkinkan pengguna:
- Menemukan topik tertentu melalui pencarian
- Menjelajahi tren global atau lokal
- Meningkatkan visibilitas postingan di luar follower
Dengan batas 30 hashtag, banyak kreator terutama UMKM dan pejuang growth hacking mengembangkan strategi “hashtag stacking”: mencampur tagar populer, niche, dan mikro untuk memaksimalkan jangkauan organik.
Namun, seiring waktu, praktik ini disalahgunakan. Banyak akun:
- Menyisipkan puluhan hashtag tidak relevan hanya untuk “nyangkut” di tren
- Menggunakan bot atau tools otomatis untuk repetisi tagar
- Menyembunyikan daftar hashtag di komentar atau bio demi estetika
Akibatnya, kualitas penemuan konten menurun. Pengguna sering melihat postingan yang tidak sesuai minat hanya karena tagar yang dipaksa masuk.
Alasan Instagram: Memerangi Spam & Meningkatkan Relevansi
Meski belum dikonfirmasi, para analis media sosial meyakini bahwa uji coba pembatasan hashtag ini bertujuan untuk:
1. Mengurangi Spam dan Penyalahgunaan Tagar
Dengan hanya tiga slot, pengguna dipaksa memilih tagar yang paling relevan. Ini mempersempit ruang bagi praktik hashtag stuffing yang menyesatkan.
2. Mendorong Kualitas Konten, Bukan Trik Algoritmik
Instagram ingin pengguna fokus pada konten orisinal, caption bermakna, dan engagement autentik bukan strategi jangkauan semu lewat tagar acak.
3. Menyelaraskan dengan Perubahan Algoritma Reels
Baru-baru ini, Instagram juga menguji fitur personalisasi rekomendasi Reels, di mana pengguna bisa menambah atau menghapus topik yang ingin mereka lihat. Kombinasi pembatasan hashtag dan kontrol topik ini menunjukkan arah baru: Instagram ingin rekomendasi didasarkan pada minat nyata pengguna, bukan manipulasi tagar.
Dampak Potensial bagi Kreator dan Pelaku UMKM
Jika aturan ini diterapkan global, konsekuensinya bisa besar terutama bagi yang bergantung pada jangkauan organik.
1. Strategi Konten Harus Berubah
Kreator tidak bisa lagi mengandalkan daftar panjang hashtag. Mereka harus:
- Riset 3 tagar paling tepat per konten
- Optimalkan caption deskriptif sebagai pengganti pencarian kata kunci
- Fokus pada engagement awal (like, komentar, share) untuk “memicu” algoritma
2. UMKM dengan Anggaran Terbatas Terpukul
Banyak pelaku UMKM menggunakan hashtag sebagai pengganti iklan berbayar. Pembatasan ini bisa memaksa mereka beralih ke Instagram Ads yang tentu membutuhkan anggaran.
3. Peluang untuk Konten Lebih Autentik
Di sisi positif, batasan ini bisa menyaring konten berkualitas rendah dan memberi ruang bagi kreator yang mengandalkan ide orisinal, bukan trik SEO sosial.
Apakah Instagram Benar-Benar Akan Terapkan Ini?
Perlu dicatat: uji coba ini masih sangat terbatas. Instagram sering menguji fitur yang akhirnya tidak pernah dirilis, seperti batas waktu Reels 90 detik yang sempat diuji tapi dibatalkan.
Namun, tren terbaru menunjukkan bahwa Meta serius membersihkan ekosistem konten. Sebelumnya, mereka telah:
- Menghapus fitur “Following” tab
- Mengurangi visibilitas akun engagement bait
- Mendorong konten “original” melalui program monetisasi
Jadi, kemungkinan besar pembatasan hashtag akan diterapkan tapi mungkin dengan penyesuaian, seperti:
- Tetap izinkan 30 hashtag, tapi hanya 3 yang “dibaca” algoritma
- Berlaku hanya untuk akun komersial
- Diterapkan bertahap berdasarkan wilayah
Apa yang Harus Dilakukan Kreator Sekarang?
Jangan panik tapi mulailah beradaptasi:
1. Prioritaskan Relevansi, Bukan Jumlah
Pilih 3 tagar yang benar-benar mencerminkan konten Anda. Contoh:
Untuk foto kopi: #kopikekinian lebih baik daripada #viral #fyp #trending
2. Manfaatkan Caption sebagai “Kata Kunci Alami”
Algoritma Instagram semakin pintar membaca teks. Gunakan kata deskriptif seperti “resep kue coklat tanpa oven” langsung di caption.
3. Bangun Komunitas, Bukan Hanya Penonton
Engagement dari follower setia jauh lebih berharga daripada jangkauan semu dari tagar acak.
Kesimpulan: Akhir Era “Hashtag Spam”, Awal Era Konten Berkualitas?
Pembatasan hashtag Instagram jika benar-benar diterapkan menandai pergeseran besar dalam filosofi platform: dari sistem yang bisa dimanipulasi, menuju ekosistem yang menghargai keaslian, relevansi, dan interaksi bermakna.
Bagi kreator yang selama ini mengandalkan trik jangkauan, ini mungkin terasa seperti “rug pull”. Tapi bagi mereka yang fokus pada nilai konten dan hubungan dengan audiens, ini justru peluang emas untuk bersinar.
Instagram tampaknya berkata:
“Jangan berteriak dengan 30 tagar. Berbicaralah dengan tiga kata yang tepat.”
Dan mungkin, itulah cara terbaik untuk dilihat di dunia yang penuh kebisingan.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |