Larangan AI WhatsApp Dinilai Berat dan Picu Kekhawatiran Regulasi Eropa

Larangan AI WhatsApp Dinilai Berat dan Picu Kekhawatiran Regulasi Eropa
Sumber :
  • WhatsApp

Larangan penggunaan AI WhatsApp dari pihak ketiga mulai 15 Januari 2026 menimbulkan perhatian besar di Eropa. Meta selaku pemilik platform kini mengatur bahwa hanya Meta AI yang dapat beroperasi dalam ekosistem WhatsApp. Pembatasan tersebut membuat integrasi chatbot AI lain tidak lagi diperbolehkan untuk mengakses fitur bisnis WhatsApp yang selama ini menjadi sarana utama komunikasi pelanggan bagi banyak perusahaan.

Festival Facebook Indonesia Hadirkan Horor–Komedi untuk Anak Muda dan Kreator

Kebijakan baru ini langsung menarik perhatian Komisi Eropa. Regulator menilai larangan AI WhatsApp berpotensi menimbulkan dampak signifikan pada pasar teknologi digital, khususnya dalam konteks persaingan usaha. Meta yang telah mengintegrasikan Meta AI di seluruh layanannya dianggap memiliki posisi dominan sehingga keputusan seperti ini menjadi sorotan serius dari regulator.

Komisi Eropa membuka penyelidikan berdasarkan dugaan bahwa kebijakan Meta dapat memengaruhi struktur pasar dan membatasi kesempatan kompetitor. Jika terbukti menghambat persaingan, kebijakan tersebut dapat bertentangan dengan aturan kompetisi Uni Eropa yang memang sangat ketat dalam menjaga keseimbangan ekosistem digital.

Cukup Ketik, Langsung Jadi! Meta Hadirkan AI yang Bikin Dunia 3D dalam Hitungan Menit

Kontroversi Kebijakan dan Tantangan bagi Pengembang AI

Larangan AI WhatsApp dianggap kontroversial karena berpotensi mematikan ruang inovasi penyedia layanan chatbot AI. Selama bertahun tahun WhatsApp menjadi platform utama bagi layanan otomatis seperti asisten pelanggan, chatbot pemesanan, hingga sistem rekomendasi berbasis AI dari berbagai perusahaan. Dengan aturan baru ini, banyak penyedia AI harus menghentikan layanan mereka karena tidak lagi dapat mengakses fitur bisnis WhatsApp.

Link Video Viral Lala Vilansty Beredar di WA, Ini Fakta Sebenarnya!

Meta memang masih mengizinkan penggunaan AI, tetapi hanya untuk fungsi dasar seperti layanan pelanggan otomatis. Akses AI pihak ketiga untuk layanan yang lebih kompleks dihentikan sepenuhnya. Penyedia chatbot AI yang bergantung pada WhatsApp pun harus mencari platform lain atau mengubah model bisnis mereka agar tetap dapat berjalan.

Situasi tersebut menimbulkan kekhawatiran baru di kalangan industri teknologi. Banyak pelaku usaha memandang kebijakan WhatsApp sebagai sinyal penguatan dominasi Meta AI dalam pasar aplikasi pesan. Hal ini menjadi perhatian karena WhatsApp memiliki jumlah pengguna aktif sangat besar, sehingga pembatasan teknologi di dalamnya akan berpengaruh pada ekosistem digital secara luas.

Halaman Selanjutnya
img_title