Galaxy S26 Pakai Exynos 2600 dengan Modem Eksternal, Boros Baterai?
- android headline
Gadget – Samsung sekali lagi memicu perdebatan di kalangan penggemar teknologi dengan keputusannya mengenai chipset untuk Galaxy S26. Menurut laporan terbaru, model Galaxy S26 dan S26+ yang dipasarkan di Korea Selatan akan menggunakan Exynos 2600, chip pertama Samsung berbasis proses 2nm. Namun, di balik inovasi manufaktur nanometer itu, ada satu keputusan mengejutkan: modem seluler tidak lagi diintegrasikan ke dalam chip utama.
Sebaliknya, Exynos 2600 dikabarkan mengandalkan modem terpisah, diduga kuat adalah Exynos 5410, yang dipasang sebagai komponen terpisah di papan sirkuit. Konfirmasi datang langsung dari seorang pejabat Samsung Semiconductor kepada Android Authority: ya, chip 2nm ini memang menggunakan modem eksternal.
Langkah ini memicu tanda tanya besar: apakah efisiensi daya Galaxy S26 versi Exynos akan terganggu? Dan lebih jauh lagi apakah ini tanda kemunduran dalam strategi chip Samsung?
Artikel ini mengupas tuntas implikasi teknis, historis, dan praktis dari keputusan desain ini serta apa artinya bagi calon pembeli Galaxy S26.
Mengapa Modem Terintegrasi Itu Penting?
Sejak era Snapdragon 835 (2017) dan Exynos 9810 (2018), hampir semua chipset unggulan mengintegrasikan modem seluler langsung ke dalam SoC (System on Chip). Alasannya sederhana namun krusial:
- Jarak antara CPU dan modem lebih pendek, mengurangi latensi dan konsumsi daya.
- Komunikasi data lebih efisien, karena tidak perlu melewati bus eksternal.
- Panas lebih terdistribusi, menghindari hot spot terlokalisasi.
- Desain ponsel lebih ramping, karena menghemat ruang PCB.
Chip seperti Exynos 2400, Exynos 2500, Snapdragon 8 Gen 3, dan bahkan Apple A17 Pro, semuanya mengikuti prinsip ini. Jadi, ketika Exynos 2600 chip 2nm tercanggih Samsung justru mundur ke desain lama, banyak yang bertanya: mengapa?
Historis Modem Eksternal: Pelajaran dari Snapdragon 865
Ini bukan pertama kalinya industri menguji strategi modem terpisah di era modern. Pada 2020, Qualcomm merilis Snapdragon 865 dengan modem X55 terpisah. Alasannya teknis: integrasi modem 5G pada waktu itu masih menghadapi tantangan panas dan efisiensi.
Namun, hasilnya kontroversial:
- Ponsel berbasis Snapdragon 865 (seperti Galaxy S20) lebih boros baterai saat menggunakan data seluler.
- Performa turun signifikan di sinyal lemah, karena komunikasi antara SoC dan modem kurang optimal.
- Banyak ulasan teknis menyebut ini sebagai "langkah mundur" dalam efisiensi.
Kini, Samsung terlihat mengulang pola serupa meski dengan teknologi 2nm yang jauh lebih maju. Pertanyaannya: apakah efek negatifnya bisa diminimalkan, atau justru lebih parah?
Mengapa Samsung Memilih Modem Eksternal di Era 2nm?
Menurut analisis Android Authority, keputusan ini kemungkinan besar strategis bukan teknis. Beberapa alasan utama:
1. Manajemen Yield Produksi
Chip 2nm masih dalam tahap awal produksi massal. Dengan memisahkan modem, Samsung mengurangi kompleksitas chip utama, sehingga meningkatkan tingkat keberhasilan (yield) saat fabrikasi. Chip cacat akibat modem rusak tidak perlu dibuang seluruhnya.
2. Fleksibilitas Regional
Modem eksternal memungkinkan Samsung mengganti modem sesuai kebutuhan pasar misalnya, modem untuk Tiongkok berbeda dengan Eropa atau AS tanpa merancang ulang seluruh SoC.
3. Penghematan Biaya
Mengembangkan modem 5G yang kompatibel dengan semua band global sangat mahal. Dengan desain modular, Samsung bisa menggunakan modem yang sudah ada (seperti Exynos 5410) alih-alih mengintegrasikan yang baru.
Namun, penghematan di pabrik bisa berarti pengorbanan di tangan pengguna terutama dalam efisiensi daya.
Dampak Nyata pada Pengguna: Baterai, Panas, dan Performa
Jika pola Snapdragon 865 berulang, pengguna Galaxy S26 versi Exynos bisa menghadapi:
- Konsumsi baterai lebih tinggi saat streaming, video call, atau hotspot
- Peningkatan suhu di sekitar area modem selama penggunaan data intensif
- Latensi sedikit lebih tinggi dalam koneksi 5G, terutama di daerah sinyal lemah
- Kinerja hotspot lebih tidak stabil dibanding versi Snapdragon
Perbedaan mungkin kecil dalam penggunaan ringan (pesan, media sosial), tetapi akan terasa jelas dalam skenario beban tinggi seperti gaming online via 5G atau download file besar.
Snapdragon vs Exynos di Galaxy S26: Mana yang Lebih Aman?
Seperti biasa, Galaxy S26 diperkirakan akan menggunakan dua chipset berbeda:
- Exynos 2600 di Asia, Eropa, dan sebagian global
- Snapdragon 8 Gen 4 (dengan modem X85 terintegrasi) di AS, Tiongkok, dan beberapa pasar
Berdasarkan informasi saat ini, versi Snapdragon kemungkinan besar lebih efisien dalam hal:
- Daya tahan baterai saat pakai data
- Stabilitas koneksi di sinyal marginal
- Manajemen panas jangka panjang
Bagi pengguna yang sering bepergian, bekerja remote, atau mengandalkan hotspot pribadi, memilih model Snapdragon bisa jadi keputusan lebih bijak meski tersedia terbatas di wilayah tertentu.
Apakah Samsung Akan Mengatasi Masalah Ini di Masa Depan?
Kemungkinan besar, ya. Exynos 2600 hanyalah langkah awal dalam transisi ke node 2nm. Samsung kemungkinan akan mengintegrasikan modem kembali di Exynos 2700 atau generasi berikutnya, setelah proses fabrikasi lebih matang.
Namun, untuk Galaxy S26, pengguna Exynos harus siap dengan kompromi desain yang mungkin memengaruhi pengalaman sehari-hari terutama jika mereka termasuk pengguna data berat.
Kesimpulan: Inovasi Proses, Tapi Mundur dalam Integrasi
Exynos 2600 adalah bukti kemampuan Samsung dalam fabrikasi chip canggih, tapi juga menunjukkan keterbatasannya dalam desain sistem penuh. Dengan memisahkan modem, perusahaan mengorbankan efisiensi demi stabilitas produksi keputusan yang masuk akal secara bisnis, tapi berisiko secara pengalaman pengguna.
Bagi calon pembeli Galaxy S26, penting untuk mengetahui chipset yang digunakan di negara Anda. Jika Anda berada di wilayah yang mendapat Exynos 2600, kelola ekspektasi tentang daya tahan baterai saat pakai data.
Dan seperti selalu dalam dunia teknologi: spesifikasi tidak menceritakan seluruh kisah eksekusi di dunia nyata yang menentukan. Kita baru akan tahu apakah modem eksternal ini jadi kelemahan fatal atau masalah kecil yang bisa diatasi lewat perangkat lunak setelah Galaxy S26 resmi meluncur awal 2026.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |