Setir Enteng atau Berasa? Ini Beda Power Steering Elektrik dan Hidrolik yang Wajib Kamu Tahu!

Setir Enteng atau Berasa? Ini Beda Power Steering Elektrik dan Hidrolik yang Wajib Kamu Tahu!
Sumber :
  • freepik.com/freepik

Gadget – Pernahkah kamu merasa bahwa setir mobil satu terasa sangat ringan, sementara mobil lain terasa “berisi” dan lebih responsif di tikungan? Perbedaan itu bukan kebetulan melainkan dampak langsung dari jenis sistem power steering yang digunakan: elektrik atau hidrolik.

CEO Xiaomi Lei Jun Terlihat Uji Coba SUV Baru YU9 di Medan Pegunungan Ekstrem!

Keduanya dirancang dengan tujuan sama membantu pengemudi memutar setir dengan lebih mudah namun cara kerja, sensasi berkendara, efisiensi, hingga biaya perawatannya sangat berbeda. Bagi calon pembeli mobil baru maupun pengguna mobil bekas, memahami perbedaan ini krusial agar kamu bisa memilih kendaraan yang sesuai dengan gaya berkendara, kebutuhan harian, dan prioritas pribadi.

Artikel ini akan memandu kamu melalui lima aspek kunci dalam membandingkan power steering elektrik dan hidrolik: cara kerja, rasa berkendara, perawatan, efisiensi bahan bakar, serta integrasi teknologi sehingga kamu bisa mengambil keputusan yang tepat, bukan hanya hari ini, tapi juga untuk tahun-tahun mendatang.

Cara Ampuh Pulihkan Mika Lampu Mobil dengan Pasta Gigi, Mitos atau Fakta?

1. Cara Kerja: Tekanan Oli vs Motor Listrik Cerdas

Perbedaan paling mendasar antara kedua sistem terletak pada mekanisme penguatan gaya kemudi.

Perbedaan Signifikan antara Mobil PHEV dan Hybrid Konvensional, Apa Saja?

Power Steering Hidrolik: Mengandalkan Tekanan Fluida

  • Sistem ini menggunakan pompa hidrolik yang digerakkan oleh mesin (via drive belt) untuk memompa cairan khusus (power steering fluid) ke dalam silinder kemudi. Tekanan cairan ini membantu meringankan usaha saat memutar setir. Semakin cepat kamu memutar roda kemudi, semakin besar tekanan yang dihasilkan.

Kelebihan: Respons alami, terasa “langsung” dari jalan ke tangan.

Kekurangan: Bergantung pada tenaga mesin, butuh perawatan fluida berkala. 

Power Steering Elektrik (EPS): Dikendalikan oleh Sensor & Motor Listrik

  • Sistem ini menggunakan motor listrik kecil yang terpasang di kolom kemudi atau rack kemudi. Motor ini dikontrol oleh modul elektronik yang menerima data dari berbagai sensor (kecepatan kendaraan, sudut setir, torsi yang diberikan pengemudi). Bantuan kemudi disesuaikan secara real-time lebih ringan saat parkir, lebih berat saat kecepatan tinggi.

Kelebihan: Efisien, ringan, bisa diprogram, tidak boros tenaga mesin.

Kekurangan: Sensasi kemudi terasa “buatan”, kurang feedback dari jalan. 

Intinya: Hidrolik bekerja secara mekanis-hidraulis, sementara elektrik bekerja secara digital-inteligent.

2. Rasa Berkendara: Natural vs Ringan & Praktis

Bagi penggemar mobil sport atau pengemudi yang suka “merasakan jalan”, power steering hidrolik masih jadi favorit. Sistem ini memberikan feedback mekanis yang kaya kamu bisa merasakan tekstur jalan, grip ban, bahkan getaran halus saat melewati tikungan cepat. Ini penting untuk kendali presisi dan kepercayaan diri di jalan.

Namun, di sisi lain, power steering elektrik unggul dalam kenyamanan sehari-hari, terutama di perkotaan. Saat parkir sempit atau berputar di pusat perbelanjaan, setir terasa sangat ringan bahkan cukup diputar dengan satu jari. Tidak heran mobil keluarga, city car, dan EV modern hampir semuanya menggunakan EPS.

Tips: 

  • Suka touring atau mengemudi sporty? → Hidrolik mungkin lebih cocok.
  • Sering berkendara di kota padat? → Elektrik jauh lebih praktis.

3. Perawatan & Biaya Servis: Simpel Tapi Mahal vs Rutin Tapi Terjangkau

Hidrolik: Perawatan Rutin, Tapi Risiko Kebocoran

  • Perlu ganti oli power steering setiap 40.000–60.000 km.
  • Selang dan seal bisa bocor seiring usia, menyebabkan setir berat atau suara ngik-ngik.
  • Pompa hidrolik bisa rusak jika oli kotor atau kurang biaya ganti bisa Rp2–5 juta.

Namun, komponennya mudah diperbaiki oleh bengkel umum, dan suku cadang relatif tersedia luas.

Elektrik: Nyaris Bebas Perawatan, Tapi Reparasi Mahal

  • Tidak ada cairan, tidak ada selang → hampir tidak butuh perawatan rutin.
  • Namun, jika motor EPS atau modul kontrol rusak, biayanya bisa mencapai Rp6–10 juta.
  • Perbaikan sering memerlukan diagnosis dengan alat khusus dan kadang harus ke bengkel resmi.

Catatan: Mobil bekas dengan EPS tua perlu dicek riwayat error sistem kemudinya karena kerusakan elektronik bisa muncul tiba-tiba. 

4. Efisiensi Bahan Bakar: Elektrik Menang Telak

Ini salah satu alasan utama mobil modern beralih ke EPS.

  • Power steering hidrolik selalu menggerakkan pompa selama mesin hidup menguras 1–3% tenaga mesin.
  • Power steering elektrik hanya aktif saat dibutuhkan, dan tidak menyedot tenaga mesin sama sekali.

Dalam jangka panjang, perbedaan ini bisa menghemat 0,2–0,5 liter bahan bakar per 100 km terutama di perkotaan dengan banyak berhenti-jalan. Untuk mobil listrik (EV), EPS wajib digunakan karena tidak ada mesin pembakaran untuk menggerakkan pompa hidrolik.

Bonus: EPS juga mendukung fitur start-stop engine tanpa kehilangan bantuan kemudi. 

5. Integrasi Teknologi: Elektrik Lebih Siap Masa Depan

Sistem elektrik tidak hanya ringan ia pintar.

Banyak mobil kini menawarkan:

  • Pengaturan mode kemudi (Comfort, Sport, Eco) yang mengubah berat setir.
  • Penyesuaian otomatis berdasarkan kecepatan: ringan di bawah 30 km/jam, stabil di atas 100 km/jam.
  • Integrasi dengan ADAS: seperti lane keeping assist atau parking assist yang menggerakkan setir otomatis.

Sistem hidrolik, sebaliknya, sulit diintegrasikan dengan teknologi bantuan pengemudi canggih karena sifatnya yang mekanis.

Namun, bagi pengemudi yang menghargai konektivitas langsung antara tangan dan jalan, teknologi ini justru dianggap “mengganggu” kenikmatan berkendara murni.

Kesimpulan: Pilih Berdasarkan Prioritas, Bukan Hanya Rasa

Jadi, mana yang paling pas buat kamu?

Pilih Power Steering Hidrolik Jika Kamu:

  • Menyukai sensasi berkendara yang natural dan “berisi”
  • Sering mengemudi di jalan menantang atau touring
  • Lebih nyaman dengan sistem mekanis yang mudah diperbaiki
  • Tidak terlalu khawatir soal efisiensi bahan bakar

Pilih Power Steering Elektrik Jika Kamu:

  • Utamakan kenyamanan di kota dan kemudahan parkir
  • Ingin mobil yang lebih irit bahan bakar
  • Suka fitur teknologi modern dan mode berkendara yang bisa disesuaikan
  • Menggunakan mobil listrik atau hybrid

Ingat: Apapun pilihannya, perawatan berkala tetap wajib. Setir yang berat, bergetar, atau mengeluarkan suara aneh adalah tanda awal masalah yang perlu segera diperiksa. 

Power steering bukan hanya soal kenyamanan ia adalah jembatan antara pengemudi dan jalan. Pilih yang sesuai dengan jiwamu di balik kemudi, dan setiap perjalanan akan terasa lebih menyenangkan.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget