Akankah Elon Musk Segera Bangun Jaringan Internet di Gaza Palestina
Gadget – Pendiri SpaceX, Tesla, dan pemilik X/Twitter, Elon Musk, memberikan komentarnya mengenai tragedi kemanusiaan dalam konflik Israel-Palestina. Musk menyampaikan bela sungkawa atas kematian ribuan warga Hamas yang menjadi sasaran serangan militer Israel.
Musk menyatakan bahwa membunuh satu anggota Hamas dapat menciptakan militan baru bagi Hamas. "Pertanyaannya adalah, untuk setiap anggota Hamas yang Anda bunuh, maka berapa banyak yang Anda ciptakan? Jika Anda menciptakan lebih dari yang Anda bunuh, maka itu tandanya Anda belum berhasil," ujar Musk dalam podcast yang populer di Amerika Serikat, Lex Freidman.
Musk menegaskan bahwa serangan Israel terhadap warga Hamas bukanlah sebuah kemenangan, melainkan kegagalan Israel. Ia mengkritik sulitnya mencari solusi dalam gambaran konflik di Timur Tengah.
Menurut Musk, cara Israel menaklukkan warga Gaza Palestina akan menciptakan pejuang baru bagi Hamas. Dalam konteks ijtihad, pasukan Hamas tidak memiliki rasa takut untuk mati di medan perang. Musk menyoroti bahwa anak-anak menjadi korban agresi Israel, yang semakin memicu kemarahan anggota Hamas dan memotivasi balasan terhadap tentara Israel.
"Dapat dikatakan bahwa jika Anda membunuh seorang anak di Gaza, Anda telah menghasilkan setidaknya beberapa anggota Hamas yang bersedia mati hanya untuk membunuh seorang Israel," ujar Musk kepada News18.
Pernyataan Musk menjadi viral di media sosial dan mendapatkan banyak dukungan. Meskipun Musk, sebagai individu terkaya di dunia, menjadi sorotan karena platform media sosialnya, X (sebelumnya Twitter), yang diduga menyebarkan misinformasi terkait konflik Israel dan Hamas.
Namun, platform media sosial milik Musk mendapatkan respons positif. Platform X berhasil meyakinkan masyarakat bahwa mereka menangani krisis ini dengan respons tertinggi. Saat Israel mematikan jaringan internet di Gaza, Musk menyatakan akan membantu masyarakat Gaza mendapatkan kembali koneksi internet mereka melalui satelit miliknya, Starlink.
Musk berkomitmen untuk membantu aksesibilitas internet bagi warga Palestina, khususnya di Gaza. Sejak perang Hamas-Israel pada 7 Oktober 2023, dengan puncak serangan Israel pada 27 Oktober yang mengakibatkan 10.800 korban jiwa, terutama anak-anak dan perempuan.
Kecaman terhadap agresi militer Israel datang dari hampir seluruh penduduk Muslim di dunia. Demonstrasi di berbagai kota menyerukan AS dan Israel menghentikan serangan. Meskipun PBB meminta gencatan senjata, Israel menolak, melanjutkan serangannya di wilayah Gaza dengan kekejaman yang meningkat.