Gaza Terancam Dicaplok, Dunia Islam Angkat Suara
- lifeworks
Rencana Israel untuk mencaplok Jalur Gaza kembali memicu ketegangan di Timur Tengah. Keputusan yang disetujui oleh kabinet keamanan Israel ini sontak menuai kecaman internasional, khususnya dari negara-negara Arab dan mayoritas Muslim. Meski di sebagian publik beredar anggapan bahwa dunia Islam “diam”, faktanya banyak negara justru secara tegas menolak dan mengecam langkah tersebut.
Gelombang Kecaman dari Dunia Islam
Sejumlah besar negara Muslim—termasuk yang memiliki peran strategis di kawasan—telah mengirim pesan keras kepada Israel. Sedikitnya 20 negara Arab dan Muslim, di antaranya Mesir, Arab Saudi, dan Turki, menganggap pencaplokan Gaza sebagai eskalasi berbahaya sekaligus pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional. Mereka menilai, langkah ini tidak hanya memperdalam konflik, tetapi juga menghapus peluang menuju perdamaian yang sudah rapuh.
Kecaman itu semakin jelas ketika Komite Menteri dari KTT Luar Biasa Arab–Islam mengeluarkan pernyataan resmi. Dalam dokumen itu, mereka menegaskan bahwa rencana Israel merupakan bentuk pendudukan ilegal yang harus dihentikan. Komite juga menuduh kebijakan tersebut sebagai upaya menghapus hak rakyat Palestina atas tanah mereka sendiri.
Turki mengambil posisi yang lebih vokal. Ankara menyerukan persatuan negara Muslim di bawah koordinasi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk segera mengadakan pertemuan darurat. Pemerintah Turki menilai rencana Israel mengandung unsur genosida dan ambisi ekspansionis yang mengancam stabilitas kawasan.
Sementara itu, Jordania menyatakan bahwa dukungan dunia Arab hanya akan diberikan pada keputusan yang disepakati oleh rakyat Palestina sendiri. Amman menolak segala bentuk intervensi atau kesepakatan yang tidak memiliki legitimasi dari pihak Palestina.
Di level internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ikut angkat suara. Volker Türk, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, menilai pencaplokan Gaza melanggar prinsip HAM dan menyerukan penghentian segera rencana tersebut.